HIV-AIDS Harus Diperangi Bersama

Wakil Bupati Cianjur Suranto
CIANJUR-Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS) di Cianjur terus bertambah. Terhitung 2011 hingga sekarang, jumlahnya mencapai 500 lebih. Bahkan mayoritas penderita HIV-AIDS ini usia produktif (15-35 tahun), diantaranya berstatus rumah tangga.
Wakil Bupati Cianjur, Suranto mengatakan, meningkatnya penderita HIV-AIDS (ODHA) setiaptahunnya, merupakan peringatan supaya lebih serius lagi memerangi penyakit yang belum ada obatnya itu. “Jangan  menyepelekan penyebaran penyakit mematikan ini,” kata Suranto, usai rakor Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Cianjur dengan BNN, polres, konselor, dan dinas terkait di sekretariat KPA, Mayor Harun Kabir, kemarin.
Diakuinya, pendanaan untuk KPA sangat terbatas, itu pun mengandalkan Global Fund. Para konselor dan relawan anti HIV-AIDS pun bergerak memerangi penyakit ini tanpa jaminan pemerintah. Mereka hanya didasarkan kepedulian sosial saja. “Tidak ada honor atau gaji, mereka ikhlas mengabdikan tenaga dan pikirannya demi memerangi HIV-AIDS,” imbuhnya.
Sejatinya, memerangi HIV-AIDS bukan garapan KPA semata. Semua komponen, seperti BNN, polres, pemkab, masyarakat, termasuk ODA sendiri harus mau berpartisipasi memerangi virus yang belum ada obatnya ini. Begitu pun pemuka agama. Pasalnya, HIV-AIDS hinggap mayoritas akibat perilaku melenceng atau melanggar norma agama, seperti seks bebas atau narkoba.
Data dari KPA menyebutkan, per Januari-Juni 2015, ditemukan 52 kasus HIV-AIDS. ODA ini tersebar di Kecamatan Cianjur, Cipanas dan Pacet. Sedangkan dari wilayah Cianjur selatan sangat sedikit. Dari akumulasi ODA di Kabupaten Cianjur sebanyak 500 lebih itu 88% penyebabnya sex bebas.(*/jun)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top