BBM Turun, Sembako Galau




CIANJUR-Kini pemerintah telah memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium turun dari harga semula Rp7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter, sedangkan harga Solar turun dari harga sebelumnya Rp6.700 per liter menjadi Rp5.950 per liter. Kebijakan ini masih menuai pro dan kontra.
Perubahan harga yang berlaku mulai 5 Januari 2016 ini, diikuti SPBU yang ada di wilayah Cipanas, Pacet, dan sekitarnya. Namun sangat disayangkan turunnya harga BBM belum berpengaruh terhadap harga sembako.
Faktanya di beberapa pasar daerah Cipanas, harga bawang merah semula Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu, harga cabai hijau naik menjadi Rp22 ribu per kilogram dari harga semula Rp18 ribu per kilogram, harga cabai keriting dari Rp25 ribu per kilogram naik menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan beberapa komoditas sembako lainnya masih merangkak naik.
"Aneh kok harga sembako masih terus naik, padahal BBM jenis premium dan solar sudah turun," ungkap Supriadi (48) salah seorang pedagang di Cipanas.
Dirinya sangat berharap dengan turunnya harga BBM ini, diiringi turunya sembako. Lantaran, selama ini harga sembako naik terus sangat membebani masyarakat. "Sudah cukup masyarakat menderita dengan harga sembako yang kerap tak stabil. Kami harapkan turunnya harga BBM nafas segar bagi masyarakat," terang Asep Surahman (33) warga Desa Cipanas Kecamatan Cipanas.
Adapun Pemerharti Sosial Ade Kosasih menuturkan, secara sosial dan ekonomi penurunan BBM sangat berpengaruh positif bagi masyarakat, khususnya bagi pengusaha kecil menengah. Pasalnya, ini diharapkan dapat menurunkan biaya operasional, sehingga dapat menstabilkan harga barang produksi.
"Akan tetapi pengawasan pemerintah juga harusnya semakin dipreketat, jangan sampai ada spekulan atau broker yang membuat harga sembako semakin tak stabil," paparnya.
Selain itu, dijelaskan pria yang menjadi Ketua LBH Cipanas ini penurunan harga BBM juga harus diimbangi dengan pencegahan pemborosan penggunaan BBM, bagi kalangan industri. "Kalau ini tidak dilakukan, kami khawatir terjadi penyimpangan dan pelanggaran hukum," tegasnya.
Diharapkan, penurunan harga BBM ini bisa dimbangi dengan kemudahan investasi bagi pengusaha. Sehingga dapat mendorong tumbuhnya sektor pembangunan dan perekonomian di Kabupaten Cianjur. "Dengan stabilnya harga sembako dan perekonomian masyarakat, diharapkan iklim investasi di tengah-tengah masyarakat bisa semakin baik," tukasnya.(fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top