Dinkop Akan Terapi Pelaku UMKM


CIANJUR – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diminta untuk tidak takut dalam bersaing dengan produk asing, karena produk yang ada di UMKM Cianjur merupakan produk yang sehat, halal dan layak dijual.
Untuk membangkitkan motivasi dalam diri para pelaku UMKM, kini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop-UMKM) akan mengadakan pengobatan psikologi hipnoterapi kepada setiap pelaku UMKM di Cianjur. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Cianjur, khususnya pelaku UMKM mempunyai inovasi dan motivasi yang muncul dari diri mereka sendiri.
Kepala Dinkop-UMKM Cianjur, Ridwan IlyasinSHMM, menyampaikan bahwa tak hanya pelaku UMKM, namun masyarakat juga harus mendukung terjadinya geliat kemajuan pengusaha lokal di Cianjur. Produk yang dipunyai oleh para pelaku UMKM diharapkan untuk lebih bisa dipasarkan keluar wilayah Cianjur, dan tidak hanya dikenal secara lokal.
"Produk UMKM lokal yang bisa dibanggakan, dinilai dalam setiap kesempatan pameran, bahkan produk mereka justru semakin unggul secara kualitas dan siap memasarkannya keluar Cianjur," katanya.
Sekarang ini, menurutnya, UMKM di Cianjur sangat luar biasa. Makanya ia membuat Forum Komunikasi UMKM, agar pelaku-pelaku UMKM bisa teridentifikasi dengan mudah. Forum Komunikasi ini tidak memandang usia, baik yang muda maupun tua.
"Dengan semua itu, maka diharapkan produktivitas akan meningkat, dan penyerapan tenaga kerja akan semakin besar. Pertumbuhan UMKM di Cianjur juga tidak lepas dari peranRadar Cianjur. Semoga dengan adanya Forum Komunikasi ini, kita bisa memasarkan produk lokal kita ke nasional dan internasinonal, asalkan terbangun jaringan usaha yang luas," sambung Ridwan.
Pada tahun 2015 kemarin, begitu banyak pelaku UMKM yang sudah tidak aktif lagi, jumlah angka pelaku yang tidak aktif mencapai 67 ribu pelaku. Makanya dari sekarang ia membenahi para pelaku UMKM dengan diadakannya forum tersebut.
Ika Sari (22), seorang pelaku UMKM Cianjur, setiap hari minggu ia berjualan nasi dan chicken katsu di Car Free Day(CFD) Cianjur, dan di kesehariannya memasarkan produknya ke sekolah-sekolah dengan porsi anak sekolah.
"Kami amat kaget dengan adanya informasi jumlah pelaku UMKM yang sudah tidak aktif di Cianjur, karena seharusnya para pelaku UMKM punya perencanaan yang dibuat terlebih dahulu, agar saat gabung di UMKM bisa berjalan dengan baik," tandas Ika.
Menurut Ika, hal lain yang membuat para pelaku tidak aktif, bisa jadi karena managemenuangnya yang tidak baik atau kurang kontrol. Ika yang bertempat tinggal di Kampung Limbangansari, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, sudah cukup lama bergabung di Pasar Tani Cianjur, dan kini ia menitiusahanya sedikit demi sedikit.
"Untuk menghindari ketidakaktifan di UMKM, solusinya kita harus ingat ke target penghasilan bulanannya, baik secara skala pendek ataupun panjang," tutupnya. (cr2)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top