Rahasia Usia 40 Tahun dalam Al-Qur’an




Oleh: Lalan Jaelani Rasyid, S.Ag., M.Si.

PENEMUAN ilmiah terbaru menegaskan bahwa perkembangan otak tidak sempurna
(sampai pada batas kesempurnaan) kecuali di penghujung usia 40 tahun. Usia ini
adalah usia yang ditetapkan Al Qur’an kurang lebih 14 abad yang lalu.
Merupakan hal yang sudah diketahui bersama bahwa wahyu telah turun kepada Nabi kita,
Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam, ketika usia beliau empat puluh tahun.

Pasti ada hikmah dari usia ini, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah memilih sesuatu kecuali di dalamnya ada hikmah yang agung, dan mungkin yang tampak bagi kita dari sebagian hikmah tersebut adalah bahwa pertumbuhan manusia dan kesempurnaan akalnya tidak akan muncul kecuali di penghujung usia empat puluh tahun dari umur manuisa.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila
dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a: ”Ya Tuhanku,
tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15)

Ayat yang mulia ini menentukan batasan usia empat puluh sebagai usia untuk
kesempurnaan kekuatan fisik dan mental, atau kematangannya, atau puncaknya. Dan
dengan demikian kita berada di hadapan fakta/kenyataan Qur’aniyyah. Dan pertanyaan
kita sekarang, apakah ada fakta ilmiah yang menguatkan kebenaran firman Allah ’Azza
wa Jalla (dalam masalah ini)?

Tentu saja keberadaan fakta ini -jika ada- akan menjadi bukti bagi mereka
yang skeptis/ragu-ragu (terhadap kebenaran al-Qur’an), untuk melihat kebenaran Al
Qur’an ini. Dan juga menjadi sarana bagi orang yang beriman untuk meningkatkan
keimanan dan keyakinannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah yang Anda cari dalam waktu yang lama, tetapi tidak mendapatkan hasil. Seluruh
ilmuwan menyatakan dengan tegas bahwa kesempurnaan pertumbuhan otak terjadi pada
usia kira-kira dua puluh tahunan, ini adalah apa yang ditunjukkan oleh ujicoba-ujicoba
yang mereka lakukan.

Surat kabar Telegraph menerbitkan sebuah artikel berjudul “Brain only fully ‘matures’ in
middle age” yang kurang lebih artinya “Sesungguhnya perkembangan otak tetap
berlangsung sampai di pertengahan umur seseorang.” Dikatakan dalam artikel itu perkataan sebagai berikut: “Anda mungkin mengira bahwa Anda akan menjadi sepenuhnya matang (dalam berpikir) saat Anda berada di usia 21 tahun, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak Anda tidak berhenti perkembangannya, sampai akhir usia 40 tahunan.”
Dalam penemuan ini para ilmuwan menggunakan alat yang dinamakan alat scan FMRI
(Functional magnetic resonance) yaitu sebuah alat yang sangat canggih yang bisa
mengukur aktivitas dan perubahan-perubahan di daerah otak dengan cara yang
menakjubkan.

Sebelum abad 21, tidak ada satupun ilmuwan yang mengetahui bahwa perkembangan
otak tidak sampai pada kesempurnaan melainkan di akhir usia empat puluh tahunan!
dan peneltian baru tersebut menegaskan bahwa daerah otak yang terus tumbuh adalah
bagian bawah ubun-ubun atau yang dinamakan oleh para ilmuwan prefrontal cortex
(korteks prefrontal), bagian paling atas dan ia adalah bagian terdepan dari otak.
Dan daerah ini berperan penting dalam pengambilan keputusan, interaksi sosial, dan
fungsi-fungsi kepribadian yang lainnya, seperti perencanaan, tingkah laku, dan
pemahaman terhadap orang lain. Dan bagian otak inilah yang membedakan manusia dari
makhluk lainnya.

Profesor Sarah-Jayne Blakemore berkata: “Sejak kurang dari 10 tahun yang lalu, kami
meyakini bahwa pertumbuhan otak terhenti pada usia dini dari umur manusia.”
Kemudian dia melanjutkan: “Tetapi percobaan/ujicoba scan resonansi magnetik (FMRI)
pada otak menunjukkan bahwa pertumbuhan otak akan berlanjut sepanjang usia tiga
puluhan dan sampai umur empat puluh tahunan dari umur manusia! Dan Daerah yang
paling penting dan paling besar pertumbuhannya adalah bagian bawah ubun-ubun.
Bagian itu adalah bagian paling atas di daerah otak depan, yang dialah yang membedakan
kita sebagai manusia dengan makhluk lain.”

Di sini kita teringat ayat yang mulia, di mana pada ayat tersebut Allah Subhanahu wa
Ta’ala menekankan arti pentingnya ubun-ubun Nashiyah. Dia berfirman meghikayatkan
perkataan Nabi Dawud ‘alaihissalam ketika berbicara kepada kaumnya:
”Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabbku dan Rabbmu. Tidak ada suatu
binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya (Nashiyah).
Sesungguhnya Rabbku di atas jalan yang lurus.” (QS. Huud: 56)

Demikian juga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan dalam do’a beliau:
”Ubun-ubunku di Tangan-Mu.”

Pertanyaan kita kepada setiap orang yang ragu dengan kebenaran Islam: ”Bagaimana
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui arti penting ubun-ubun ini (Nashiyah)?”

Sekarang kita kembali lagi ke ayat di awal, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman: ”…. Hingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a:”Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau ….” (QS. Al-
Ahqaaf: 15)

Kita katakan Subhanalah! Siapa yang mengajari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
menetapkan batasan umur ini kepada beliau? Dan apakah dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mengetahui tentang arti penting umur ini, untuk beliau pilih sebagai awal mula
kenabian beliau? Ataukah Allahlah Yang Maha Mengetahui sesuatu yang tersembunyi
yang memilihkan untuk beliau?

Apakah dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui bahwa manusia tidak
sampai pada usia kedewasaan (kematangan) kecuali pada usia empat puluh tahun? Atau

apakah ada seseorang yang memberitahu hal itu kepada beliau?
Bukankah para ilmuwan Barat sendiri mengakui bahwa mereka tidaklah menguak
hakekat ini kecuali di akhir tahun 2020? Maka sungguh hakekat-hakekat ini
membuktikan dan menyaksikan kebenaran dan kejujuran Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan kebenaran Risalah Islam.(riz)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top