Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Rahasia Usia 40 Tahun dalam Al-Qur’an
Rahasia Usia 40 Tahun dalam Al-Qur’an
Posted by Radar Cianjur on Jumat, 08 April 2016 |
cianjur cerdas

Oleh: Lalan Jaelani Rasyid, S.Ag., M.Si.
PENEMUAN ilmiah terbaru menegaskan bahwa
perkembangan otak tidak sempurna
(sampai pada batas kesempurnaan) kecuali di
penghujung usia 40 tahun. Usia ini
adalah usia yang ditetapkan Al Qur’an kurang
lebih 14 abad yang lalu.
Merupakan hal yang sudah diketahui bersama
bahwa wahyu telah turun kepada Nabi kita,
Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam, ketika
usia beliau empat puluh tahun.
Pasti ada hikmah dari usia ini, karena Allah Subhanahu
wa Ta’ala tidaklah memilih sesuatu kecuali di dalamnya ada hikmah yang agung,
dan mungkin yang tampak bagi kita dari sebagian hikmah tersebut adalah bahwa
pertumbuhan manusia dan kesempurnaan akalnya tidak akan muncul kecuali di
penghujung usia empat puluh tahun dari umur manuisa.Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada kedua orang tuanya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila
dia telah dewasa dan umurnya sampai empat
puluh tahun ia berdo`a: ”Ya Tuhanku,
tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau
yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” (QS.
Al-Ahqaaf: 15)
Ayat yang mulia ini menentukan batasan usia
empat puluh sebagai usia untuk
kesempurnaan kekuatan fisik dan mental, atau
kematangannya, atau puncaknya. Dan
dengan demikian kita berada di hadapan
fakta/kenyataan Qur’aniyyah. Dan pertanyaan
kita sekarang, apakah ada fakta ilmiah yang
menguatkan kebenaran firman Allah ’Azza
wa Jalla (dalam masalah ini)?
Tentu saja keberadaan fakta ini -jika ada-
akan menjadi bukti bagi mereka
yang skeptis/ragu-ragu (terhadap kebenaran
al-Qur’an), untuk melihat kebenaran Al
Qur’an ini. Dan juga menjadi sarana bagi orang
yang beriman untuk meningkatkan
keimanan dan keyakinannya kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah yang Anda cari dalam waktu yang lama,
tetapi tidak mendapatkan hasil. Seluruh
ilmuwan menyatakan dengan tegas bahwa kesempurnaan
pertumbuhan otak terjadi pada
usia kira-kira dua puluh tahunan, ini adalah
apa yang ditunjukkan oleh ujicoba-ujicoba
yang mereka lakukan.
Surat kabar Telegraph menerbitkan sebuah
artikel berjudul “Brain only fully ‘matures’ in
middle age” yang kurang lebih artinya
“Sesungguhnya perkembangan otak tetap
berlangsung sampai di pertengahan umur
seseorang.” Dikatakan dalam artikel itu perkataan sebagai berikut: “Anda
mungkin mengira bahwa Anda akan menjadi sepenuhnya matang (dalam berpikir) saat
Anda berada di usia 21 tahun, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak
Anda tidak berhenti perkembangannya, sampai akhir usia 40 tahunan.”
Dalam penemuan ini para ilmuwan menggunakan
alat yang dinamakan alat scan FMRI
(Functional magnetic resonance) yaitu sebuah
alat yang sangat canggih yang bisa
mengukur aktivitas dan perubahan-perubahan di
daerah otak dengan cara yang
menakjubkan.
Sebelum abad 21, tidak ada satupun ilmuwan
yang mengetahui bahwa perkembangan
otak tidak sampai pada kesempurnaan melainkan
di akhir usia empat puluh tahunan!
dan peneltian baru tersebut menegaskan bahwa
daerah otak yang terus tumbuh adalah
bagian bawah ubun-ubun atau yang dinamakan
oleh para ilmuwan prefrontal cortex
(korteks prefrontal), bagian paling atas dan
ia adalah bagian terdepan dari otak.
Dan daerah ini berperan penting dalam
pengambilan keputusan, interaksi sosial, dan
fungsi-fungsi kepribadian yang lainnya,
seperti perencanaan, tingkah laku, dan
pemahaman terhadap orang lain. Dan bagian otak
inilah yang membedakan manusia dari
makhluk lainnya.
Profesor Sarah-Jayne Blakemore berkata: “Sejak
kurang dari 10 tahun yang lalu, kami
meyakini bahwa pertumbuhan otak terhenti pada
usia dini dari umur manusia.”
Kemudian dia melanjutkan: “Tetapi
percobaan/ujicoba scan resonansi magnetik (FMRI)
pada otak menunjukkan bahwa pertumbuhan otak
akan berlanjut sepanjang usia tiga
puluhan dan sampai umur empat puluh tahunan
dari umur manusia! Dan Daerah yang
paling penting dan paling besar pertumbuhannya
adalah bagian bawah ubun-ubun.
Bagian itu adalah bagian paling atas di daerah
otak depan, yang dialah yang membedakan
kita sebagai manusia dengan makhluk lain.”
Di sini kita teringat ayat yang mulia, di mana
pada ayat tersebut Allah Subhanahu wa
Ta’ala menekankan arti pentingnya ubun-ubun
Nashiyah. Dia berfirman meghikayatkan
perkataan Nabi Dawud ‘alaihissalam ketika
berbicara kepada kaumnya:
”Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah
Rabbku dan Rabbmu. Tidak ada suatu
binatang melatapun melainkan Dia-lah yang
memegang ubun-ubunnya (Nashiyah).
Sesungguhnya Rabbku di atas jalan yang lurus.”
(QS. Huud: 56)
Demikian juga Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mengucapkan dalam do’a beliau:
”Ubun-ubunku di Tangan-Mu.”
Pertanyaan kita kepada setiap orang yang ragu
dengan kebenaran Islam: ”Bagaimana
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui
arti penting ubun-ubun ini (Nashiyah)?”
Sekarang kita kembali lagi ke ayat di awal, di
mana Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman: ”…. Hingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a:”Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau ….” (QS. Al-
Ahqaaf: 15)
Kita katakan Subhanalah! Siapa yang mengajari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
menetapkan batasan umur ini kepada beliau? Dan
apakah dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mengetahui tentang arti penting umur
ini, untuk beliau pilih sebagai awal mula
kenabian beliau? Ataukah Allahlah Yang Maha
Mengetahui sesuatu yang tersembunyi
yang memilihkan untuk beliau?
Apakah dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mengetahui bahwa manusia tidak
sampai pada usia kedewasaan (kematangan)
kecuali pada usia empat puluh tahun? Atau
apakah ada seseorang yang memberitahu hal itu
kepada beliau?
Bukankah para ilmuwan Barat sendiri mengakui
bahwa mereka tidaklah menguak
hakekat ini kecuali di akhir tahun 2020? Maka
sungguh hakekat-hakekat ini
membuktikan dan menyaksikan kebenaran dan
kejujuran Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan kebenaran Risalah Islam.(riz)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
TERLIHAT kawasan jalan menuju Perumahan Bumi Oktorina Asri. ( FOTO: Nandang/RC) CUGENANG – Bumi Oktorina Asri merupakan perumahan ida...
-
PEMDES Sukamaju mendapat bantuan satu unit motor sampah roda tiga dari Anggota DPR RI Fraksi PPP, Joko Purwanto . CIANJUR- Desa Suka...
-
SOSIALISASI: Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz sosialisasikan empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota MP...
-
Neng Eem ingatkan masyarakat pentingnya empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa H...
Tidak ada komentar: