Bom Bandung Dirakit di Cianjur



CIANJUR-Rumah kontrakan di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku digerebeg rombongan Brimob Polda Jabar, (27/2).
Kontrakan tersebut disinyalir sempat ditinggali YC (42) warga asal Purwakarta yang menjadi pelaku pengeboman di Bandung.
Selama dua jam lebih anggota Brimob berseragam lengkap, dengan menenteng senjata laras panjang menyisir rumah tersebut. Usai mengelilingi rumah dengan garis polisi, aparat pun mulai menggeledah ke dalam kontrakan.
Di dalam mereka tak satupun menemukan tuan rumah, hanya sebuah panci, kotak kayu misterius, serta buku-buku yang diamankannya sebagai barang bukti.
Warga sekitar yang menyaksikan penggeledahan tersebut kaget. Mereka tak menyangka jika orang baru yang dikenal sebagai pedagang mainan anak-anak itu ternyata seorang teroris. Pasalnya YC sendiri diketahui warga sebagai pribadi yang tertutup. Ia jarang bersosialisasi dengan masyarakat.
"Kalau gak salah dia (YC, Red) di sini sudah lima bulan. Curiga sih sempat, karena orangnya tertutup gak mau banyak cerita sama warga di sini. Tapi kita rasa curiga kami tertutupi oleh kesehariannya sebagai pedagang mainan," ujar Hikmat (32) salah satu warga setempat.
Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Arif Budiman menjelaskan, penggeledahan rumah kontrakan berasal dari pengembangan kasus pemboman yang dilakukan Polda Jabar, di Bandung. Dirinya membenarkan jika pelaku selama di Cianjur mengisi kesehariannya dengan berjualan mainan anak.
"Keterangan dari ketua RT yang kami peroleh, YC sempatt berdagang selama ia tinggal di Cianjur. Dia menetap di sini selama lima bulan," ujarnya.
Adapun, beberapa barang bukti (BB) berupa panci, kotak kayu misterius, serta buku-buku menurutnya masih dalam pengembangan penyelidikan.
Dugaan kuat pelaku juga merakit bom yang tergolong low eksplosif tersebut di kota Tauco.
"BB kami amankan untuk ditindaklanjuti. Semuanya akan kami proses," pungkasnya.
Sebelumnya, Kawasan Cicendo tepatnya di Kantor Kelurahan Arjuna Kota Bandung Bandung, pada Senin, 27 Februari 2017 sekitar pukul 09.00 WIB digemparkan dengan aksi pelaku teroris yang meledakan sebuah bom di Taman Pandawa. Tidak hanya itu, pelaku kabur kedalam kantor dan menodongkan senjata api kearah Aparatur Sipil Negeri (ASN) yang sedang bekerja dan membakar kantor kelurahan namun petugas berhasil memadamkannya.
Salah seorang korban yang berada di dalam kantor Keluarahan Arjuna Irfan mengatakan, pelaku yang mamakai jaket hitam berlari dari arah luar ke dalam kantor dengan menodongkan senjata api sehingga semua ASN yang di dalam secara replek bersembunyi di bawah meja dan selanjutnya pelaku berlari ke aula yang berada dilantai dua.
"Saya sedang ngetik, lalu tiba-tiba ada pria memakai jaket hitam masuk dengan menodongkan senjata api dan menantang Densus 88 untuk melepaskan pelaku teroris yang ditahan Densus 88, selanjutnya dia langsung lari ke lantai dua. Kitapun shock dan memberanikan diri berlari keluar," ujarnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan yang berada di lokasi mengatakan, pelaku dapat dipastikan jaringan lama yang sudah pernah melakukan teror yang sama dilain tempat. Hal ini dapat dilihat dari tuntutan pelaku sebelum melakukan teror. "Pelaku yang di dalam sudah kita amankan. Motif ingin membebaskan pelaku yang ada di Densus dan kemungkinan pelaku ini adalah jaringan lama," katanya.
Kapolda belum dapat memastikan secara detail siapa pelaku yang akan melakukan pemboman di Keluarahan Arjuna ini. Tapi dapat dipastikan, pelaku adalah warga Bandung. Saat dilumpuhkan, pelaku membawa senjata api jenis pistol, bukan laras panjang seperti yang disebutkan sebelumnya. "Masih kita identifikasi, kita pastikan lagi siapa yang bersangkutan, pelaku membawa senjata api jenis pistol," katanya.(cr1/mur)

//
Kuatkan Peran Bhabinkamtibmas

CIANJUR-Menyusul aksi penggerebegan yang dilakukan tim Detasemen Khusus Anti Teror, Senin (27/2) di kontrakan pelaku teror bom Bandung, YC, Kampung Ciharashas Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Wakapolres Cianjur, Kompol Santiaji Kartasasmita meminta seluruh jajaran Polsek, khususnya Bhabinkamtibmas untuk bekerja ekstra.
Ujaran tersebut merupakan salah satu upaya preventif dari pihak kepolisian dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme, terutama yang berada di wilayah hukum Polres Cianjur.
"Kita akan lebih mengedepankan lagi peranan Bhabinkamtibmas. Peran itu harus ditingkatkan lagi dan berikan pemahaman kepada masyarakat. Apabila ada pendatang dengan perilaku mencurigakan, tidak mau bergaul di lingkungan sekitarnya, segera laporkan ke Polsek terdekat atau ke Bhabinkamtibmas," kata Santiaji kepada Radar Cianjur, kemarin.
Ia juga menyebut, YC baru dua tahun yang lalu bebas dari tahanan. Sebelumnya, YC ditahan lantaran terlibat dengan jaringan terorisme. Alhasil, tim Densus didampingi Kapolres Cianjur, AKBP Arif Budiman langsung memeriksa kontrakan YC yang ditinggali selama tiga bulan terakhir, sambil mengamankan sejumlah barang bukti.
"Kita hanya membantu mengamankan lokasi, Pengembangan selanjutnya nanti ada dari tim Densus. Tadi tidak ada perlawanan karena tidak ada siapa-siapa di lokasi. Keluarganya, anak istrinya juga sekarang tidak diketahui keberadaannya," imbuh Santiaji.(lan)


// Angel 2

Emil Tenangkan Pegawai Negeri

BANDUNG-Walikota Bandung Ridwan Kamil mendatangi lokasi kejadian terorisme di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Senin (27/02).
Ridwan Kamil mengatakan, tidak ada tempat untuk teroris di Kota Bandung. Kejadian ini menjadi kewaspadaan bagi seluruh masyarakat Kota Bandung. "Di sini tidak ada tempat untuk teroris, kita akan bersama-sama memberantas radikalisme yang berkembang di Kota Bandung," ujar walikota yang akrab disapa Emil ini.
Emil menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk berhati-hati dan lebih cermat untuk melawan aksi terorisme.  "Alhamdulillah pelaku sudah diamankan dan kondisi sudah dapat dikendalikan. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dengan tindak kejahatan terorisme dan bersama-sama untuk melawannya," katanya.
Selain itu, Emil menenangkan sejumlah korban ASN yang shock dengan kejadian yang menimpa mereka. Wali Kota pun merasa bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam kerjadian tersebur.(mur)


// ANGEL 3

Dedi Telpon Mantan Teroris

BUPATI Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan pelaku teror di Bandung, Yayat Cahdiyat adalah teman satu angkatan dengan mantan terpidana kasus terorisme, Agus Marshal warga Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
"Saya barusan menghubungi Pak Agus.  Pelaku teror Bandung itu rekan seangkatannya (di camp pelatihan militer Jalijantho Aceh, red). Pak Agus bilang Yayat ini memang rekan seangkatannya, orang Purwakarta, tapi dia tidak tahu (sekarang, red) Yayat tinggal di mana," kata Dedi, Senin (27/2/2017).
Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat memastikan Yayat sempat tinggal di Purwakarta namun pada September 2015 setelah keluar dari LP Tangerang, Yayat pindah ke Kabupaten Bandung.
"Kalau Yayat Cahdiyat ini setelah keluar LP tidak pindah ke Bandung dan tetap tinggal di Purwakarta, aksi hari ini, di Bandung tidak akan terjadi. Saya sejak Agus keluar LP langsung merangkulnya, menganggapnya saudara," ujar Dedi.
Disebutkannya, usai menjalani vonis Pengadilan Jakarta Barat pada 2015, Dedi langsung merangkul Agus sebagai bagian dari program deradikalisasi. Agus juga sempat dihadirkan dalam sekolah ideologi yang digagas Pemkab Purwakarta, kemudian Dedi memberikan bantuan modal usaha untuk Agus. Bahkan, Agus sempat jadi pembicara isu terorisme di salah satu kampus swasta di Kota Bandung.
Berkaca pada kasus Yayat dalam kasus teror di Bandung, Dedi menjelaskan problem teroris tidak tuntas setelah menjalani pidana. Terbukti kata dia, Yayat setelah menjalani pidana justru tidak berubah menjadi lebih baik.
"Problem teroris itu adalah pembinaan pasca keluar dari LP. Karena mereka secara umum setelah keluar lapas, mereka tidak dapat pembinaan dan arah hidup yang memadai. Contohnya Yayat ini," kata Dedi.
Ia mencontohkan kasus Agus Marshal. Setelah menjalani pidana, Dedi berinisiatif merangkulnya untuk bisa bekerja sama dalam program deradilakisasi.
"Saya bisa lihat Agus Marshal, setelah dia keluar, saya langsung dekati dia. Melibatkan dia dalam sejumlah kebijakan di Purwakarta, alhamdulillah aman," ujar Dedi.(tbn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top