Cikahuripan Diamuk Alam


CIANJUR– Hujan lebat dan angin kencang mengamuk di wilayah Kecamatan Gekbrong. Desa Cikahuripan dilanda bencana tiga hari berturut-turut dengan jenis bencana yang berbeda-beda. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sejak Kamis (16/3), dua kampung di Cikahuripan masing Kampung Pasirbedil dan Nyelempet diterjang longsor dan mengakibatkan belasan hektar sawah tertutup lumpur.
Sehari berselang, pada Jumat (17/3), giliran Kampung Cibarengkok dan Cimaja yang dilanda longsor. Dari empat titik lokasi bencana longsor itu, lima rumah dinyatakan rusak berat.

Yang terakhir, Sabtu (18/03), Cikahuripan kembali dilanda longsor. Namun tak hanya longsor saja, kali ini Cikahuripan turut dilanda banjir.

Akibat longsor dan banjir itu, jalan yang sering dipergunakan sebagai jalur transportasi oleh warga di Desa Cikahuripan amblas. Pantauan Radar Cianjur di lokasi, ada beberapa lokasi di Desa Cikahuripan yang dilanda bencana dalam waktu bersamaan.

Longsor terjadi di bukit Gunung Putra Blok Cilengsir dan Kampung Cibarengkok yang menimpa satu hektar areal pesawahan. Tiga rumah di Kampung Jatisari terendam banjir akibat Sungai Cicurug meluap.

Tak hanya itu, jalan penghubung Kampung Nyelempet amblas sehingga jalur transportasi menuju ke daerah itu terhambat.

Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan mengatakan, bencana pada Sabtu lalu itu terjadi sekitar jam 22.00 Wib setelah sebelumnya diguyur hujan deras selama empat jam. “Bencana seperti ini memang kerap kali terjadi di desa kami, lantaran tekstur tanah di daerah ini memang bisa disebut labil, sehingga rawan terjadinya bencana alam,” katanya.

Ia berharap, ada bantuan dari pemerintah untuk segera meringankan penderitaan warga. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat dari bencana tersebut kerugian mencapai ratusan juta rupiah. “Saya atas nama masyarakat mengharapkan pemerintah Kabupaten Cianjur dapat menangani secepatnya kondisi yang ada, sehingga dapat mengurangi  beban  kerugian yang diderita masyarakat,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman menjelaskan, sudah mengirimkan personil ke Desa Cikahuripan dan memeriksa sejumlah titik bencana.

Untuk saat ini, sejumlah warga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Pasalnya, kejadian bencana tak dapat diprediksi. "Tetap waspada. Siaga bencana di Cianjur diperpanjang hingga Mei 2017," tuturnya kepada Radar Cianjur. (dil/yaz)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top