CIANJUR-Pertumbuhan tubuh, Neng Wulan (7) putri pasangan Ujang Husen (35) dan Siti Fatimah (28) warga Kampung Sukajadi RT 2/1, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, sangat lamban.
Anak semata wayang keluarga ini, telah lama menderita penyakit jantung dan asma. Diduga akibat gizi buruk, karena hari demi hari masih tidak mampu jalan sendiri.
Ujang Husen (35) menyebutkan, seharusnya di usia tujuh tahun seperti ini sudah bisa masuk sekolah layaknya teman seusianya. Namun, entah kenapa? hanya baru mampu bisa berdiri saja. Bahkan, itu pun apabila berjalan langsung jatuh dan langsung sesak napas.
"Saya kurang tahu persis apakah menderita gizi buruk atau tidaknya, yang jelas memang masih belum bisa berdiri hingga kini," tuturnya, Minggu (19/3).
Ironisnya lagi, sejak dilahirkan, Neng Wulan belum pernah dibawa berobat ke Posyandu, Puskesmas ataupun ke Rumah sakit (RS). Pasalnya, melihat faktor ekonomi keluarga alias biaya kurang mendukung. Paling pernah melaksanakan pemeriksaan melalui pengobatan gratis, dimana di saat orang nomor satu di Cianjur, H Ivan Rivano Muchtar melaksanakan program Cianjur Ngawangun Lembur (CNL). Tepatnya di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung sebelumnya.
Seperti halnya anak seusianya sudah mampu sekolah di SD, sedangkan, Neng Wulan hanya baru bisa berdiri dan bila berjalan kaki baru beberapa meter sudah terlihat kecapian napasnya terlihat sesak dan selalu jatuh.
Setelah diperiksa kesehatannya dinyatakan tidak terdeteksi adanya penyakit, kecuali adanya dugaan penyakit jantung, hingga harus dilakukan pengobatan ke dokter spesialis atau dibawa ke RSUD Cianjur.
"Ya, baru satu kali saja, putri kami diperiksakan pengobatan cuma-cuma atau gratis. Maklum, mentok dengan biaya untuk berobat," aku, Ujang.
Demi sembuh dari penyakit yang diderita buah hati tercintanya, ibunya rela bekerja menjadi Tenaga Kerga Wanita (TKW) di Timur Tengah. Hingga kini sudah menginjak usia dua tahun di negeri orang, tapi sayang rencana upaya mengobati putrinya kandas di tengah jalan.
"Karena hingga kini Siti Fatimah belum pernah ngirim uang. Ya, biarpun seperti itu, tetap saja harapan sekeluarga masih tetap semangat, berusaha ingin mengobati. Supaya bisa sembuh dan bisa sekolah ibarat layak teman seusianya," papar dia.
Dede Herawati (27) salah satu tetangganya mengatakaan, kemungkinan menderita gizi buruk selain sudah lama mengidap penyakit jantung dan asma sejak usia tiga bulan setelah dilahirkan. Bukan tidak mau memeriksa kesehatan atau fisik tubuh anaknya, melihat dari faktor ekonomi keluarga.
"Belum pernah berobat kemana pun, baik itu ke Puskesmas, Posyandu apalagi ke RSUD Cianjur. Ya, kan biayanya mahal," ujar dia.
Sementara, dr Rukun menjelaskan, sudah dilakukan pemeriksakan kesehatan. Tapi untuk sementara ini, karena keterbatasan peralatan kesehatan itu tidak ditemukan menderita penyakit, kecuali adanya bekas penyakit jantung saat ia masih kecil. Jelasnya, mengenai kesehatannya lebih baik diperiksakan pada dokter ahli dalam atau dibawa ke RSUD Cianjur.
"Ada pemeriksaan terlebih dahulu, supaya apa diagnosa atau penyakitnya itu. Bila secara detail dilakukan pemeriksaan melalui alat cukup canggih kan diketahui," terang dokter.(mat)
Tidak ada komentar: