Ayam Mahal, Fried Chicken Terancam Hilang


GEKBRONG – Berkurangnya pasokan daging di pasaran, baik itu daging sapi yang mendadak mahal dan hilang dari peredaran, maupun daging ayam yang mengalami fenomena serupa, memberikan dampak negatif yang tak sedikit bagi para pelaku usaha yang mempergunakan kedua jenis, atau salahsatu daging tersebut sebagai bahan baku utama produk mereka.
Setelah sebelumnya pedagang bakso yang kebingungan karena mahalnya harga daging sapi, kini giliran pedagang ayam goreng alias fried chicken yang merasa bingung dengan harga daging ayam, yang meroket hingga tembus angka empat puluh ribu rupiah per kilonya.
 Kondisi ini dirasakan oleh Subakur (35), salahseorang pedagang fried chicken di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong.
 ''Saat ini, daging ayam selain mahal juga sulit untuk didapatkan. Hal ini jelas sangat berpengaruh bagi pedagang fried chicken seperti saya,” ungkapnya kepada Radar Cianjur, Rabu (19/8) kemarin. “Semenjak harga daging ayam tembus angka empat puluh ribu, omzet menurun hingga 50%,” sambungnya.
 Subakur mengeluhkan, jika kondisi tetap seperti ini, bukan tidak mungkin para pedagang yang sehari-harinya bersentuhan langsung dengan daging ayam akan gulung tikar alias bangkrut.
 “Kami berharap pemerintah dapat berperan aktif agar secepatnya bisa mensetabilkan kembali harga daging.”Harapnya. (cr1)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top