Radar Cianjur »
Cianjur Raya
»
Kemeriahan HUT-RI di Tingkat Kampung
Kemeriahan HUT-RI di Tingkat Kampung
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 02 September 2015 |
Cianjur Raya
KARANGTENGAH - Tidak adanya helaran budaya di Kabupaten Cianjur, banyak
dikeluhkan berbagai pihak dan sebagian besar masyarakat Cianjur. Kemeriahan
berbagai kegiatan menyambut tujuhbelasan, kini beralih ke tingkat desa dan
kampung-kampung, bahkan terus digelar hingga memasuki akhir bulan Agustus.
Berbagai acara hiburan dan kesenian, tak ketinggalan penampilan seni Sunda,
menghibur masyarakat hingga lapisan terbawah.
Meskipun sudah habis bulan Agustus, hanya tinggal menghitung hari saja hingga berakhirnya bulan bersejarah ini, antusiasme masyarakat masih terlihat begitu kental untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI) ke-70. Mereka rela berkorban tenaga, pikiran, dan materi untuk berbagi kebahagiaan dalam berbagai acara perlombaan dan hiburan rakyat yang digelar. Tidak sedikit masyarakat yang mengeluarkan uang saku, agar bisa menyemarakkan peringatan kemerdekaan tahun ini, sebagai bagian dari mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kebebasan tanah air.
"Hiburan dan semarak kemerdekaan ramainya di tingkat desa dan kampung. Sangat disayangkan helaran budaya tidak diadakan tahun ini." Kata Junaedi (50), warga Kecamatan Karangtengah.
Terpantau di lapangan, hingga hari Sabtu (29/7) kemarin masih terasa keramaian memeriahkan kemerdekaan. Misalnya di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, yang memperingati HUT-RI ke-70 dengan menggelar pertunjukan budaya Pencak Silat, dan jajaran pengurus Karangtaruna Desa Sukamaju yang memeriahkannya dengan seni budaya Calung Sunda. Tak sedikit tempat-tempat lainnya yang masih menggelar berbagai perlombaan dan hiburan rakyat yang dipadukan dengan pergelaran berbagai seni budaya khas Cianjur.
"Sebenarnya sangat disesalkan kenapa helaran budaya tidak digelar tahun ini. Menurut kami, tidak ada sangkut pautnya antara pesta politik dengan helaran budaya." Cetus Yuda (54), warga Sukaluyu.
Ternyata begitu pentingnya helaran budaya di mata masyarakat Cianjur, sehingga membuat mereka bersedia untuk menggelar kemeriahan budaya sendiri sekemampuan masing-masing. Sebagian besar karena merasa bahwa helaran adalah kegiatan pelestarian budaya, dimana kesenian khas daerah mendapatkan upaya pelestarian. (**)
Populer
-
JAKARTA-Pendiri sekaligus Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada MPR karena dinilai be...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
JAKARTA-Anak Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan, kasus dugaan penghinaan terhadap lambang ne...
-
USAI sudah teka-teki semifinal liga paling bergengsi di benua biru, setelah empat tim terbaik memastikan diri dengan menyingkirkan lawan...
-
CHRISTIAN Benteke mengaku sangat bahagia berada di Liverpool. Untuk itu dia tidak berniat hengkang dari tim yang bermarkas di Anfield...
Tidak ada komentar: