Kutukan Juara Bertahan

 

ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Calderon, Rabu (13/4).

Hasil ini pun meneruskan sejarah bahwa belum ada tim yang bisa mempertahankan gelar sejak kompetisi ini berganti nama menjadi Liga Champions. Tren ini sudah berlangsung selama 24 tahun.

Seperti biasa, Barcelona mendominasi pertandingan. Berdasarkan statistik Liverscore, pada paruh pertama The Catalans melakukan penguasaan bola sebesar 72 persen!
Namun, Atletico yang berhasil mencetak gol pada menit ke-36, melalui sundulan pemain asal Prancis, Antoine Griezmann. Sundulannya menyambut umpan Saul Niguez dari sisi kanan tak mampu dibendung Marc ter Stegen.

Gol ini melanjutkan tren Atletico, yang selalu lebih dulu mencetak gol pada pertandingan Liga Champions musim ini. Artinya, gol Griezmann ke gawang Barcelona pada laga ini membuat Atletico untuk ketujuh kalinya selalu lebih dulu membuka gol.

Setelah itu, Barca mencoba untuk bangkit. Tetapi sungguh ironis, dominasi mereka tak berbanding lurus dengan ancaman yang diberikan. Bahkan, statistik Opta menunjukkan bahwa pasukan Luis Enrique hanya membuat satu sentuhan di dalam kotak penalti Atletico. Alhasil, skor 1-0 tak berubah hingga turun minum.


Pada babak kedua, Barca kembali mendominasi laga untuk mencetak gol penyama. Alih-alih membobol gawang tuan rumah, sang juara bertahan justru harus menerima kenyataan pahit ketika Atletico mendapat hadiah penalti pada menit ke-87.

Saat injury time, Barca memiliki peluang terbaik melalui tendangan bebas, menyusul pelanggaran handball kapten Atletico, Koke. Keputusan wasit agak kontroversial, karena berdasarkan tayangan ulang, pelanggaran ini terjadi di dalam kotak penalti sehingga Barca seharusnya mendapat hukuman tendangan 11 meter. Sayang, Messi tak mengeksekusinya dengan sempurna karena bola tendangan kaki kirinya melayang di atas mistar gawang Jan Oblak.(kps)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top