Kakek Huni Saung Segede 'Pelok'

RUMAH segede pelok yang diisi seorang kakek Maman
CIANJUR-Lagi-lagi warga Cianjur butuh perhatian dan uluran tangan dari pemerintah dan dermawan. Kini giliran kisah hidup, Maman (56) warga Kampung Pasirkelewih RT 03/01 Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu. Lelaki paruh baya ini menghabiskan waktu hidupnya sebatang kara di rumah segede 'pelok'.
Menurut Aam (50) adik kandung Maman, jika nasib kakaknya sangat prihatin. Setelah bercerai cukup lama dan dikarunia anak dua, terpaksa hidup dan tidur persis di kandang domba. Kondisi ekonomi serta penghasilan sehari-harinya hanya mengandalkan jadi pemulung rongsokan membuat kebutuhan hidupnya tak terpenuhi.
"Pernah tinggal sama anaknya, tapi gak betah katanya, ya terpaksa saya bikinkan gubuk ini. Saya juga sama kang? tidak mampu, cuman yang bantu anak saya menempatkan di sini, terpaksa kalau banyak duit ingin membahagiakan keluarga, saling membantu dan menolong," aku Aam.
Misbah (50) warga setempat yang juga tetangga Maman membenarkan, jika Maman tinggal di gubuk kecil sudah hampir empat tahun. Meski awalnya pernah ikut numpang di rumah anaknya di Cibogo Lanjung Kecamatan Mande. Akibat kondisi dua anaknya yang juga sama-sama tidak mampu, sehingga Maman memilih tinggal kembali di gubuk reyodnya itu. "Kami juga merasa kasihan, tapi mau bagaimana lagi," ungkap Misbah.
Sementara tanah yang ditempati rumah gubuk Maman, merupakan tanah milik Lisoh (37) putri Aam. Rumah berukuran 2x3 meter persegi tersebut hanya ada dapur dan kamar sempit. Bila hujan turun suka bocor dan nyaris ambruk.
Pihak keluarga Maman mengakui selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah, baik melalui desa setempat ataupun dinas terkait. Bahkan tak pernah mendapat bantuan raskin, BLT, dan lainnya.
"Emang benar kang? selama ini belum pernah ada bantuan sama sekali. Masa kami bohong, mudah-nudahan ada bantuan dan kepedulian minimal bisa dibangun rumah maskipun kecil, yang penting layak untuk ditempati," harap Aam.(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top