Kuburan Kades Sindangraja Digali

GARIS polisi dipasang saat makam Ujang digali untuk keperluan otopsi.
CIANJUR-Kematian Kepala Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu, Ujang Suryana (30) jadi misteri. Karena curiga ada kejanggalan atas kematian kades muda itu, pihak keluarga pun meminta penggalian lagi jasad korban untuk pemeriksaan forensik, Rabu (12/11).
Penggalian kubur Ujang melibatkan tim medis, Inafis serta dokter forensik dari Polres Cianjur. Kuburan Ujang berada di perbatasan antara Kampung Pasirnangka RT 02/01 dengan Kampung Panuusan RT 02/01 Desa Sindangraja.
Sebelumnya Ujang alami kecelakaan lalu lintas di Jalan Ir H Juanda (depan SPBU) Panembong Cianjur, Sabtu 22 Agustus 2015 lalu atau sudah hampir 75 hari. Saat itu korban berangkat dari rumah membawa mobil.
Siti Patonah (29) istri korban membenarkan penggalian jasad suaminya atas keinginan pihak pihak keluarga tidak terima atas musibah kecelakaan yang dialami oleh suaminya tersebut. Sebab ada kejanggalan dan dugaan unsur pembunuhan.
"Ada beberapa orang yang tak suka pada suami saya, gak mungkin kalau melakukanya sendirian. Kita lihat saja nanti hasilnya, pada intinya persoalan ini harus diselesaikan dengan tuntas, dan biarlah diusut tuntas oleh pihak kepolisian, pihak keluarga masih penasaran atas penyebab kematian almarhum," kata Siti terlihat sedih saat menyaksikan penggalian kuburan suaminya.
Kecurigaan lainya, saat suaminya dikabarkan sudah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Isu berkembang jika suaminya tewas keserempet mobil. "Tapi luka dialami suami saya banyak kejanggalan ada dugaan dibunuh. Luka di bagian kepala hingga telinga kanan berdarah, hidung remuk dan tidak ada luka luar," ungkap Siti.
Almarhum dikeluarganya anak bungsu dari enam bersaudara pasangan Hasan Hariri (55) dan Solihat (50) warga Kampung Sodong RT 02/04, Desa Mekargalih, Cikalongkulon. Menikah dengan Siti Patonah warga Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu dan sudah dikaruniai anak dua berusia 7 dan 16 tahun.
Siti menambahkan, sebelumnya ada permasalahan mengenai pembebasan tanah PT Mayora. Setelah itu musibah menimpa suaminya. "Kami serahkan semua ini pada pihak kepolisian biarlah mereka bekerja, dan mengungkap permasalahan ini sampai tuntas secepatnya," harap Siti.
Ai (35) kakak kandung almarhum mengungkapkan, luka yang dialami adiknya robek di telinga kiri dan telinga kanan. Tulang hidung pangkal atas hancur, dan ada bekas cakaran tiga jari. Jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. "Saya berharap bisa terungkap siapa pelaku dan dalangnya. Kecelakaan yang dialami adik saya ada kejanggalan, dan keluarga tak terima. Ada dugaan kearah pembunuhan maka keluarga sepakat jenazahnya untuk digali lagi, dan semua sudah diserahkan pada pihak kepolisian," ucap Ai.
Sementara itu, Dokter Spesialis Forensik Polres Cianjur, dr Yudy mengatakan, untuk sementara masih belum bisa menyimpulkan hasil penggalian kuburan korban. "Maaf ya belum bisa secara detail menjelaskan, kita hanya melaksanakan tugas, silahkan nanti lebih jelasnya tanyakan saja pada Kapolres Cianjur, kami tak bisa menyebutkan apa itu pembunuhan atau bukan," ungkapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Gito menjelaskan akan terus melakukan pengembangan terkait kasus ini. Pihaknya juga akan mendalami kasus ini apa ada dugaan pembunuhan atau lainnya. "Intinya kita akan mendalami kasus ini, lihat saja hasilnya, beri waktu kami untuk bekerja, dan melakukan pelayanan terhadap masyarakat," terangnya.(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top