Senyum Bahagia Penghuni Rutilahu

Bantuan Berdatangan untuk Mak Ii
CIANJUR – Kondisi kehidupan Mak II Sariya (70), warga Kampung Cageundang RT04/04, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, kini mulai menemukan setetes kebahagiaan. Kedatangan beberapa orang dermawan yang berkunjung ke rumah panggung reyot ukuran 3 kali 6 meter miliknya, meski tak menuntaskan semua masalah hidupnya, telah cukup memberikan rasa senang di hatinya.
Pemberitaan mengenai kehidupan Mak Ii yang tinggal di sebuah rumah tidak layak huni (rutilahu) di tengah Kota Cianjur, dengan segala kekurangannya, bahkan untuk makan pun hanya bisa menyediakan ubi rebus, ternyata telah menyentuh hati beberapa orang yang kemudian mendatangi kediaman Mak Ii dan memberikan bantuan kepada nenek tersebut.
Sebelumnya, tak jarang tetangga dekat datang memberikan bantuan berupa makanan atau uang dan sembilan bahan pokok (sembako). Kini, lebih banyak lagi yang datang, dan ada yang berniat memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah yang ditinggali oleh Mak Ii.
Tetangga-tetangga Mak Ii juga berharap agar segera ada yang membantu untuk memperbaiki rumah Mak Ii, minimal bisa memperbaiki rumah panggungnya yang nyaris ambruk. Kondisi musim hujan yang seringkali ditambah dengan angin kencang dan banjir, dan lokasi rumah yang berada di bantaran Sungai Cisarua, membuat para tetangga khawatir.
"Sekarang sudah terlihat ada harapan. Sebelumnya, makanan pokok setiap hari cuma ubi rebus, itu pun pemberian saudara atau tetangga,” kata Ketua RT 04, Ade Suparman.
Ade menyampaikan bahwa sejak ada pemberitaan tentang nasib Mak Ii, kini sering terlihat ada yang berkunjung untuk melihatdan menanyakan kondisi Mak Ii sekeluarga. Menurut Ade, sedikitnya ada 3 sampai 4 orang yang datang membawa kendaraan dan terparkir di depan rumahnya untuk mengunjungi Mak Ii.
"Alhamdulillah kalau ada yang mau membantudan peduli terhadap hidup Mak Ii sekeluarga. Memang itu yang diharapkan warga disini, kasihan," sambung Ade.
Menurut penelusuran Radar Cianjur, di kampung tersebut, selain rumah Maik Ii yang  nyaris roboh, sedikitnya ada 3 keluarga lain yang masih tinggal di rumah panggung, masing-masing milik Okoy (61), Tutih (60), dan Mamah (50).
"Bantuan yang diberikan pemerintah tak tepat sasaran. Harusnya warga benar-benar tidak mampu itu dibantu. Ini malahan hanya segelintir warga untuk kepentingan pribadi atau golongan sendiri. Ujung-ujungnya kasihan warga yang memang perlu uluran tangan,” kata Denih (40), warga setempat.
Di Kabupaten Cianjur, ternyata bukan warga yang tinggal di pelosok desa atau kampung saja yang masih belum tersentuh pemerataan pembangunan. Ternayatadi pusat Kota Cianjur, masih tersisa potret hidup kemiskinan warga yang kurang beruntung dan belum pernah tersentuh bantuan pemerintah.
AM (50),salahseorang dermawan yang datang mengunjungi Mak Ii, mengaku merasa prihatin dengan kondisi tersebut, namun ia juga mengaku tidak sanggup berbuat apa-apa.

"Mudah-mudahan ada rezeki untuk semuanya, memberi itu bisa tenangkan hati,” ujarnya. (**)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top