Sebulan 282 Diserang DBD

Cianjur Waspada Demam Berdarah
CIANJUR-Cuaca ekstrim yang melanda sejumlah kawasan Cianjur hingga kurangnya kesadaran menjaga sanitasi lingkungan, diduga menjadi penyebab masyarakat Cianjur kerap terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Terhitung sejak 1 Januari hingga 2 Februari 2016 saja, terdapat sedikitnya 282 temuan masyarakat Cianjur terkena penyakit tersebut, hingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cianjur.
Humas RSUD Cianjur, Diki Wangsa membenarkan hal tersebut. Menurutnya, faktor cuaca yang tak menentu disertai minimnya kesadaran dalam menjaga sanitasi lingkungan, diduga menjadi penyebab utama.
“Memang terhitung sejak 1 Januari terdapat 282 kasus DBD di Cianjur. Sejauh ini, belum ada temuan kasus DBD hingga meninggal dunia. Hingga kini, kami masih mengkaji lebih dalam terkait data jumlah temuan kasus DBD tersebut,” terang Diki kepada Radar Cianjur.
Pantauan radar Cianjur di sejumlah ruang rawat inap, terdapat sejumlah pasien yang dirawat akibat penyakit DBD.
Seperti halnya Dara Nuranisa (13) putri semata wayang pasangan Ani (38) dan Suyatno (48) asal Kampung Cibogo, Tungturunan, Kecamatan Sukaluyu yang sudah dirawat di ruang Arumanis sejak Sabtu (30/1) kemarin.
Sang ibu, Ani mengatakan, putrinya sudah mulai terlihat sakit pada Jumat (29/1) kemarin. Lantaran suhu tubuh Dara saat itu mencapai 40 derajat celcius. Ia kemudian dilarikan ke dokter praktek terdekat untuk diperiksa.
“Dari hasil tes darah di laboratorium, kata dokter, Dara harus dirujuk ke RSUD dan harus dirawat,” beber Ani sambil memijiti punggung anaknya yang terbaring lemah.
Ani berharap, putrinya yang merupakan siswi kelas VII SMP Negeri 1 Karangtengah tersebut dapat segera sembuh dan beraktivitas seperti biasa. “Inginnya cepat pulang, tapi dokter belum mengizinkan karena trombositnya masih naik turun,” harap Ani yang ditemui di ruang rawat inap Arumanis, Selasa (2/2) kemarin.
Hal berbeda dialami oleh Rizky Ferdiansyah (12), putra ketiga dari pasangan Ayi (45) dan Nanda (49) asal Bojongpicung yang sudah empat hari dirawat di ruang Arumanis RSUD Cianjur, bersamaan dengan Dara.
Menurut sang ibunda, Rizky yang sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Masa penyembuhan Rizky terbilang cukup cepat, mengingat ia sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
“Alhamdulillah anak saya sudah berangsur sembuh. Kalau tidak ada halangan, besok (hari ini,red) sudah bisa pulang,” ucap Ayi.
Oleh karena itu, sambung Diki Wangsa, pihaknya menganjurkan agar masyarakat menjaga kondisi tubuhnya dan kondisi lingkungannya agar terhindar dari penyakit DBD.
“Jaga kondisi tubuh, istirahat yang cukup, bila perlu konsumsi vitamin sebagai penambah daya tahan tubuh. Dan yang terpenting juga jaga sanitasi lingkungan,” sambung Diki berpesan.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top