WARGA: Plastik Berbayar Penindasan Gaya Baru




CIPANAS- Kebijakan kantong plastik berbayar dinilai cenderung menguntungkan pihak perusahaan. Bagaimana tidak, plastik yang tadinya digratiskan, sekarang dibebankan kepada para pembeli.
Hidayat (31) warga Desa Ciherang mengatakan, penerapan kantong plastik tidak efektif, jika tujuannya untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik, karena malah menguntungkan para pemodal besar. “Ini penindasan gaya baru," katanya.
Menurutnya, jika tujuannya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, seharusnya tempat perbelanjaan seperti supermarket, minimarket, pasar moderen, dan tradisional tidak perlu menyediakan kantong plastik lalu dijual. Biarkan saja pembeli yang membawa kantong sendiri.
"Kalau pembeli diwajibkan membawa kantong sendiri itu baru benar, atau lebih bagusnya lagi pihak pengusaha menyediakan kantong yang bukan berbahan dasar plastik, itu baru tepat,” ujarnya..
Yuli salah seorang kasir di sebuah minimarket mengaku, belum menerapkan kebijakan bungkus plastik berbayar. Namun pihaknya mulai hari ini (kemarin) mengenakan plastik berbayar kepada konsumennya.
"Kalau disini baru hari ini (kemarin) menerapkan plastik berbayar. Ini sesuai dengan instruksi dari pimpinan pusat. Kami dibawah hanya melaksanakan saja. Setiap kantong kresek plastik harus dibeli Rp 200," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur Judi Adi Nugroho membenarkan, bahwa belum semua minimarket, supermarket, pasar moderen memberlakukan plastik berbayar.
"Hasil monitoring dan evaluasi untuk toko moderen yang sekala besar belum diterapkan, tapi toko moderen seperti Alfamart dan Indomart. mereka sudah ada yang mulai menerapkan plastik berbayar," jelasnya.
Dijelaskanya, jika penerapan plastik berbayar sudah menjadi intruksi pemerintah pusat, artinya di daerah harus menindaklanjuti.

"Pemantauan di toko Alfamart dan Indomart, masih ada konsumen yang belum tahu bahkan ada yang tidak mau bayar. Tapi ada juga yang mau bayar," ungkapnya.(fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top