Radar Cianjur »
Cipanas
»
Aktivitas Baru Mantan Penggarap Lahan TNGGP Tinggalkan Profesi Penggarap, Konsen jadi Pemandu Wisata
Aktivitas Baru Mantan Penggarap Lahan TNGGP Tinggalkan Profesi Penggarap, Konsen jadi Pemandu Wisata
Posted by Radar Cianjur on Senin, 18 April 2016 |
Cipanas
Satu per satu petani penggarap di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
(TNGGP) mulai meninggalkan lokasi. Seiring kebijakan TNGGP untuk melestarikan
dan menyelamatkan kawasan TNGGP dari kerusakan.
LAPORAN : Farhaan Muhammad Ridwan
Berawal dari
keinginan warga untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Satu per satu warga
datang ke lereng Gunung Gede Pangrango sekitar tahun 1970-an. Hingga akhirnya
ratusan warga menggarap lahan hingga puluhan hektar di kawasan TNGGP yang
dulunya bekas Perhutani.
Seiring program penghijauan. Sejak tahun 2000-an kawasan tersebut kembali dikelola TNGGP untuk pemulihan setelah mengalami perusakan akibat aksi penebangan liar oleh oknum warga.
Saefulloh (45)
salah seorang petani penggarap mengatakan, puluhan keluarga petani di Kampung
Gunung Putri terpaksa harus terlibat dalam penanaman kembali hutan, dan
mengubah mata pencahariannya menjadi pemandu wisata dan ternak domba.
“Dulu saya
menggarap beberapa meter tanah TNGGP untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi
kini saya harus banting stir menjadi pemandu wisata,” ujarnya.
Ayah dua anak ini
mengaku tidak meraup untung banyak dengan menjadi pemandu wisata. Namun disisi
lain sebagai warga, ia sadar akibat ulahnya lahan di kawasan TNGGP menjadi
gundul dan rusak.
“Memang keuntungan yang kami peroleh selama ini tidak terlalu banyak dengan menjadi pemandu wisata, tidak seperti saat berkebun sayur mayur. Akan tetapi kami sadar lingkungan ini harus dijaga, dan lahan yang kami garap selama ini berada di dataran tinggi yang seharusnya sudah ditanami pohon keras,” jelas Saefulloh.
Diakuinya, bersama
ratusan warga lainnya, pihaknya telah mengganti pekerjaan dengan menjadi
seorang peternak dan pemandu wisata, setelah sekian puluh tahun menggarap lahan
di kawasan TNGGP.
“Kami harapkan
perhatian yang diberikan pemerintah bisa terus kontinue, karena belum semua
warga bisa menjadi pemandu wisata. Maklum disini kan jauh dari kota, jadi kami
belum bisa banyak berbicara dan mengarahkan mereka, apalagi kepada para turis
asing,” ungkapnya.(*)
Populer
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
Di usianya yang sudah senja dan dikaruniai lima orang cucu. Namun kakek yang satu ini tetap bersemangat untuk terus bekerja. ...
-
BUDI Jaya sewakan alat berat untuk pembangunan infrastruktur di Cianjur . CIANJUR – Alat - alat berat merupakan salahsatu jenis alat k...
-
SIGAP: Delapan Srikandi Damkar Cianjur standby 24 jam menerima laporan untuk memadamkan api. Sisi Lain Ketangguhan Regu Srik...
-
JAKARTA-Bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca tentang tak luput dari perhatian Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Kini,...
-
Dalam rangka menyambut Hari Kartini. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perindo Kabupaten Cianjur, menggelar lomba menyanyikan lagu ber...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
RUSAK: Satu buah kursi papan disimpan tepat di atas badan Jalan Hanjawar-Pacet yang berlubang sebagai bentuk peringatan terhadap para pen...
Tidak ada komentar: