APPMI Bikin Aksi Tandingan ke Istana


CIANJUR-Menyusul aksi demo yang dilakukan eks pendamping Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Barisan Nasional Pendamping Desa (BNPD) di Jakarta, Selasa (12/4) kemarin.
Aliansi Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (APPMI), juga tak ingin kalah gerak dengan melakukan aksi tandingan, Rabu (13/4) kemarin di Lapangan Monas hingga Istana Presiden.
Sedikitnya 60 orang anggota APPMI Cianjur bergabung bersama ribuan anggota APPMI lainnya se-Jawa Barat dan Banten. Koordinator APPMI Cianjur, Cep Sopyan Nusantara menjelaskan, aksi damai tersebut digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang menetapkan bahwa pendamping desa harus mengikuti berbagai tahapan seleksi sesuai dengan prosedur yang berlaku, tanpa kecenderungan menganakemaskan salah satu pihak.
“Kami juga meminta pemerintah agar dapat mengaudit aset bergulir PNPM yang mencapai Rp12,7 triliun, karena rentan penyalahgunaan,” jelas Sopyan.
Informasi yang dihimpun, massa aksi juga menyuarakan soal prosedur perekrutan tenaga Pendamping Desa yang harus dijalankan. Mereka meminta supaya diberlakukan kebijakan yang adil sesuai prosedur yang berlaku, tidak ada pihak yang diistimewakan, hingga tidak melalui proses seleksi terlebih dahulu.
Tak hanya itu, ia juga ingin agar berbagai aset yang dikelola UPK itu dikembalikan kepada pihak Desa agar bisa dimiliki dan dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Sopyan pun kembali menegaskan bahwa pihaknya mendesak pemerintah untuk tidak melanggar Undang-Undang Desa yang telah diketuk palu.
“Perwakilan kami diterima Deputi I Setneg, Dadan Wildan di Komplek Istana. Pemerintah sudah menanggapi dan berencana untuk tidak melanggar Undang-Undang yang telah ditetapkan sebelumnya,” pungkas Sopyan.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top