Warga Cibiuk Tolak Pabrik



Warga Cibiuk Tolak Pabrik

CIRANJANG
Warga Kampung Andir RT01/09, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, mengeluhkan proses pelaksanaan pembangunan PT Thersik World Indonesia. Berdasarkan keterangan dari beberapa orang warga pada Selasa (12/04) kemarin, rencananya pabrik tersebut akan memproduksi kemeja dan jas. Warga khawatir berdirinya pabrik tersebut akan berdampak besar, khususnya mencemarkan lingkungan dan berdiri di atas lahan produktif seluas 3 hektar.
Menurut
Ketua RT 01/09, Aryadi, selama ini proses pembangunan tidak pernah menempuh koordinasi dan meminta persetujuan warga setempat. Hingga proses pelaksanaan pembangunan dimulai, tidak ada komunikasi yang terjalin dengan baik, dan tidak ada pula kompensasi khusus yang diberikan kepada warga yang menjadi korban dampak lingkungan dari pabrik tersebut.
"Kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur bisa mengkaji ulang perizinannya. Jangan sampai warga yang menjadi korban setelah berdirinya pabrik,katanya.
Menurut warga, berdirinya pabrik tersebut malah dikhawatirkan akan merugikan. Apalagi selama ini warga mengaku belum pernah memberikan persetujuan atau menandatangani pernyataan setuju atas berdirinya pabrik itu.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Cianjur (FMPC), Farid Sandi, mengatakan bahwa kondisi paling fatal dari berdirinya pabrik tersebut adalah menggerus habis lahan pertanian warga yang produktif. Pihaknya mengaku pernah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dalam sebuah audensi, namun tidak ada hasil dan tindakan yang jelas dari pihak perusahaan.
"
Audiensi tidak mendapat. Pernah akan dilakukan pembangunan saluran drainase, tapi pada kenyataannya tak kunjung dilakukan sampai saat ini," ujarnya.
Di lain pihak, pelaksana proyek pembangunan PT Thersik World Indoensia, Mulyono, menjelaskan bahwa proses pelaksanaan pembangunan selokan akan dilakukan, namun butuh proses dan tahapan tertentu karena saat ini musim hujan dan harus menunggu kering dulu, karena khawatir hasil pekerjaan akan cepat rusak.
"Nanti akan ditindaklanjuti untuk pembangunan selokan semaksimal mungkin. Mengenai persoalan kompensasi, perizinan, dan lainnya, kami tidak tahu apa-apa. Jelas itu pihak manajemen perusahaan yang menentukan segalanya, kami hanya sebagai pelaksana pembangunan saja," katanya saat dihubungi via telepon. (mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top