Radar Cianjur »
Nasional
»
PBB: Ahok Tak Paham Sejarah
PBB: Ahok Tak Paham Sejarah
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 07 April 2016 |
Nasional

JAKARTA-Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB) menyesalkan pernyataan Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, yang menuding ada tokoh dari PBB yang ingin
mengubah Pancasila.
Menurut Ketua Harian DPP PBB Jamaluddin Karim, pernyataan yang dimuat di sejumlah media massa tersebut, sangat tidak berdasar. Bahkan gubernur yang akrab disapa Ahok dinilai tidak sedikit pun memahami sejarah perjuangan kemerdakaan bangsa dan negara.
Menurut Ketua Harian DPP PBB Jamaluddin Karim, pernyataan yang dimuat di sejumlah media massa tersebut, sangat tidak berdasar. Bahkan gubernur yang akrab disapa Ahok dinilai tidak sedikit pun memahami sejarah perjuangan kemerdakaan bangsa dan negara.
"Pernyataan Ahok sama sekali tidak berdasar. Sedikit pun tidak memahami sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara. Kami sangat menyesalkan pernyataan itu," ujar Jamaluddin Karim saat menggelar konferensi pers di kantor DPP PBB, Rabu (6/4).
Menurut Jamaluddin, PBB merupakan partai politik yang berkiprah di Indonesia, dengan berazaskan Islam. PBB memperjuangkan hak-hak rakyat dan anggotanya secara sah dan konstitusional dalam wadah NKRI yang berlandaskan falsafah negara Pancasila. Karena itu tidak mungkin PBB ingin mengubah Pancasila.
"Pada saat pembahasan Amandemen UUD 1945 dalam kurun waktu 1999-2003, PBB tetap berpendirian Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung dasar falsafah negara yaitu, Pancasila sebagai dasar falsafah negara, berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang sudah final dan tidak boleh dilakukan perubahan-perubahan," ujar Jamaluddin.
Meski begitu, Jamaluddin mengakui, pada saat pembahasan Amandemen UUD 1945 di MPR ketika itu, partainya memang mengusulkan adanya penyempurnaan. Di mana pasal 29 ayat 1 yang berbunyi 'Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa', disempurnakan sesuai sejarah. Hingga berbunyi 'Negara berdasarkan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya'.
"Meskipun kami kecewa usulan tidak mendapat dukungan secara mayoritas, tetapi kami menerimanya dengan lapang dada demi NKRI dan menjunjung tinggi hasil musyawarah di MPR," ujarnya.
Sikap PBB tersebut kata Jamaluddin, sama seperti yang diperlihatkan tokoh-tokoh politik Islam dari Masyumi di awal-awal kemerdekaan. Di mana menerima Dekrit Presiden 5 Juli 1959.(gir/jpnn)
Populer
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
CIANJUR–Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite resmi beredar di Cianjur. SPBU 34-43215 di Jalan Abdullah bin Nuh sudah menyediakan temp...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
-
ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam Sosialisasikan 4 Pilar Kepada Guru PKn SMP. ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam sosialisasi 4 Pi...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
RUSAK: Satu buah kursi papan disimpan tepat di atas badan Jalan Hanjawar-Pacet yang berlubang sebagai bentuk peringatan terhadap para pen...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
Tidak ada komentar: