Pelajar Tanda Tangani Deklarasi Damai


 
DEKLARASI DAMAI: Sejumlah pelajar dari berbagai sekolah SMA sederajat dan SMP sederajat di wilayah Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi, tanda tangani deklarasi damai

CIPANAS- Siswa SMA sederajat dan SMP sederajat se-Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi, tanda tangani deklarasi damai pemuda dan pelajar, dalam acara diskusi publik yang digelar LBH Cipanas dan Badan Kesbangpol Kabupaten Cianjur.

Diskusi publik yang bertajuk pemantapan jati diri remaja Indonesia, sebagai analisa kritis upaya pencegahan bahaya kenalan remaja, dihadiri langsung perwakilan siswa dari 25 sekolah dan 10 OKP/Ormas. 

Dalam pernyataan deklarasi damai tertuang tiga poin penting yakni para siswa dan pemuda siap menjaga keutuhan, persatuan, kesatuan, kerukunan, dan persaudaraan diantara pemuda dan pelajar se-Kecamatan Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi. 

Selain itu, para siswa dan pemuda mengecam keras setiap bentuk tindak kekerasan, kriminalitas, dan kerusuhan yang diakibatkan oleh tawuran di kalangan pelajar dan pemuda, dan terakhir para siswa dan pemuda siap berperan aktif untuk turut serta menjaga keamanan, ketertiban, dan perdamaian di lingkungan sekolah dan di seluruh lingkungan wilayah Cipanas, Pacet, dan Sukaresmi. 

"Tragedi tawuran yang dilakukan pelajar hingga menghilangkan nyawa merupakan hal yang menakutkan dan tak seharusnya terus terulang. Makanya momen pernyataan damai para pelajar dan para pemuda ini sangat penting sekali, sebagai solusi dari tindakan kenakalan di tengah remaja," kata Camat Cipanas Suhendra. 

Menurutnya, tindakan perkelahian antar remaja menjadi ciri tidak adanya sinergitas ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah dengan mental. “Tindakan menyimpang hanya akan merugikan dirinya sendiri, seharusnya para pelajar itu menggunakan masa mudanya dengan belajar demi membanggakan orang tua, bangsa dan negara,” tuturnya.

Kabid Organisasi Kesbangpol Kabupaten Cianjur Dede Nuryani menuturkan, diskusi publik memaparkan secara gamblang berbagai penyebab, dan akibat para remaja dan pemuda melakukan perilaku menyimpang. 

"Sudah saatnya Ormas, OKP, dan LSM bisa sama-sama saling mengawasi, termasuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LBH Cipanas Ade Kosasih menambahkan, latar belakang digagasnya diskusi publik karena ada tindakan perilaku menyimpang di tengah-tengah pelajar, salah satunya aksi tawuran yang mengakibatkan satu orang tewas. 

"Berawal dari keprihatinan kita gagas acara ini (Diskusi publik). Kami harapkan dengan adanya pernyataan deklarasi damai ini, bisa menjadi sebuah solusi untuk menjauhi berbagai tindakan menyimpang," harapnya.(fhn)






Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top