Warga Sukanagalih Kompak Tolak Prostitusi



PACET- Warga dan tokoh agama Desa Sukanagalih tolak berbagai bentuk kemaksiatan khususnya di bulan suci Ramadan. Menyusul masih maraknya dugaan tindakan prostitusi terselubung.

Ketua MUI Desa Sukanagaluh Ade Muhlis menegaskan, berbagai bentuk kemaksiatan seperti prostitusi dan peredaran miras harus dimusnahkan, khususnya di bulan suci Ramadan.

"Mari kita bersama berdakwah sesuai profesi yang kita punya. Kami di jajaran MUI Sukanagalih bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat kerap berdakwah dengan cara ceramah, hingga terjun ke lapangan guna menolak berbagai tindakan maksiat," tegasnya.

Menurutnya, seruan penolakan berbagai tindakan kemaksiatan dilakukan guna menjaga kemurnian dan kesucian bulan Ramadan. Apabila ada oknum masyarakat atau wisatawan yang tetap membangkang melakukan tindakan maksiat akan kami tindak.

"Kami mengapresiasi Polres Cianjur yang sudah mengungkap tindakan prostitusi online beberapa hari lalu. Kami berharap semua pihak ikut bersama-sama berdakwah menolak tindakan maksiat terutama di bulan Ramadan," tuturnya.

Sekjen Forum Komunikasi Warga (FKW) Desa Sukanagalih Anang Riyadi mengatakan, para pemuda dan tokoh agama terus menyerukan kepada masyarakat agar sama-sama memerangi maksiat. "Kegiatan ini murni didanai dari iuran partispasi anggota, tujuannya untuk menegakkan amar ma'ruf nahyi munkar," katanya.

Ditambahkannya, aksi penolakan terhadap bentuk kemaksiatan dilakukan karena prihatin bahwa di lingkungan Desa Sukanagalih kondisinya semakin buruk. Diperparah lagi dengan maraknya kemaksiatan di wilayah Kota Bunga dan sekitarnya.

"Prostitusi di daerah Sukanagalih harus lenyap, karena Sukanagalih kerap disinggahi PSK dari berbagai daerah," tukasnya. (fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top