Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Komisi VIII Kawal Tunggakan Tunjangan Guru Honorr
Komisi VIII Kawal Tunggakan Tunjangan Guru Honorr
Posted by Radar Cianjur on Selasa, 07 Februari 2017 |
cianjur cerdas
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Deding Ishak
menyampaikan hal itu saat menerima ratusan guru honorer madrasah dari Kota
Bandung dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang Senin 6 Februari 2017 kemarin
menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR-DPD RI Jakarta. Sebelumnya
sejumlah perwakilan guru juga diterima di ruang rapat Komisi VIII.
Menurut Deding, Komisi VIII sudah seringkali
menerima pengaduan dari guru-guru honorer madrasah yang belum dibayarkan
tunjangan profesinya. Pengaduan ini datang dari berbagai daerah di Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meski sebagian sudah diselesaikan ternyata masih
ada daerah yang belum terbayarkan.
“Karena itu, saya meminta perwakilan para guru ini
untuk menghimpun semua perwakilannya dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk
sama-sama kita perjuangkan hak-haknya. Kami sudah membentuk Panja Sertifikasi
dan Inpassing untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Deding didampingi Wakil
Ketua Komisi VIII Sodik Mudjahid dan anggota Komisi VIII Ledia Hanifa Amalia,
Endang Maria Astuti dan Iqbal Romzi.
Deding menambahkan, pembayaran tunggakan tunjangan
profesi guru honorer madrasah akan diupayakan selesai tahun 2017 ini sehingga
Komisi VIII tidak bolak-balik menerima pengaduan dari berbagai daerah di
Indonesia yang tunjangan guru honorernya belum terbayarkan. “Kami akan
berbicara dengan Menteri Agama, Menteri Keuangan, Menteri PAN RB, Menteri
Bappenas dan pihak terkait agar tunggakan ini diselesaikan tahun ini,” ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara pengunjuk rasa Iis
menyatakan para guru yang berdemo itu mengalami keterlambatan pembayaran
tunjangan mulai dari 3 bulan sampai 17 bulan. “Kasihan pak kami untuk biaya
hidup sampai hutang ke sana ke mari, dan karena janji-janji akan dibayar tetapi
tunjangan kami tidak dibayar makanya ada yang bilang kami ini guru pembohong
karena utangnya tak kunjung dibayar. Padahal memang dari pemerintahnya juga
belum dibayar,” ujarnya.
Dia berharap pemerintah tidak lagi menunda-nunda pembayaran
tunjangan para guru sehingga para guru dapat mengajar dengan tenang.
"Jangan sampai para guru ini diberi janji-janji palsu karena itu akan
berakibat buruk pada citra kami sebagai guru karena tidak memberikan contoh
yang baik kepada para muridnya,” harapnya.(*/des)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
CIANJUR- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Cianjur, bertekad akan menindak tegas, bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak b...
-
FOTO: Nandang Kurnaedi CIANJUR – Raharja Motor yang beralamat di Jalan Raya Siliwangi, Pasir Hayam, Cianjur, menawarkan solusi jual-...
Tidak ada komentar: