Polres Cianjur Target Teroris

CIANJUR- Menanggapi munculnya nama Polres Cianjur jadi sasaran teroris, Kapolres Cianjur, AKBP Arief Budiman melalui Kabagops, Kompol Hilman Muslim mengatakan, secara umum bukan hanya Polres Cianjur saja yang menjadi sasaran, melainkan markas polisi lainnya yang lengah hingga menjadi sasaran empuk pelaku terorisme. Polisi, kata Hilman, menjadi sasaran karena sering menangkap para pelaku teror.

"Sasaran bukan hanya Cianjur, tapi kalau ada yang lengah ya jadi sasaran. Wajar demikian, karena polisi terus-menerus menangkap para teroris itu. Jadi polisi dianggap sebagai penghalang aksi mereka," papar Hilman kepada Radar Cianjur, kemarin.

Secara khusus dan sebagai upaya preventif, Hilman terus mengitruksikan pada jajarannya untuk terus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan. "Kita harus selalu siap siaga. Anggota kita tekankan siap menghadapi segala macam kemungkinan. Siapkan penjagaan dengan ketat, jangan beri sedikitpun celah untuk teroris melancarkan aksinya," tegasnya.

Hilman mengimbau kepada masyarakat dimanapun agar lebih meningkatkan pengawasan lingkungan. Jika ada sedikitpun yang mencurigakan di lingkungannya, masyarakat dihimbau agar segera melaporkan pada aparat setempat, mulai dari RT, RW secara berjenjang sampai ke polisi.

"Masyarakat jangan cuek dan tidak peduli akan memudahkan mereka yang punya niat jahat untuk melancarkan aksinya. Coba kalau ada orang baru, segera ditanya. Daya tangkal yang paling mendasar dan paling utama itu kan di masyarakat," tandas Hilman.

Seperti yang ramai diberitakan, pemeriksaan intensif dilakukan penyidik Densus 88 Antiteror terhadap dua tersangka kasus teror bom panci di Taman Pandawa Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Hasilnya, Polri mengungkap motif di balik aksi teror menggunakan bom berdaya ledak rendah tersebut.

Sebelumnya, polisi menangkap dua tersangka, yakni A alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan S alias Sholeh alias Abu Fursan, alias Zalzalat alias Gungun.  Sementara pelaku utamanya, Yayat Cahdiyat sendiri tewas pasca baku tembak di kelurahan Arjuna, Senin 27 Februari 2017.

Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar menyebut, motif para teroris melancarkan aksinya tetap berkaitan dalam rangka melakukan aksi balasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan petugas dalam rangka melakukan penangkapan tersangka teror. Aksi balas dendam ini, ditunjukkan dalam rangka melancarkan serangan balik ke markas kepolisian.

"Ada beberapa target sebagi sasaran dalam aksi teror ini antara lain adalah kantor kepolisian, Polda Jawa Barat, Polres Cianjur, Pol lalu lintas di Buah Batu Kota Bandung dan Geger Kalong," sebutnya.

Kedua tersangka, sambung Boy, merupakan jaringan Jamaah Ashorut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Keduanya juga tergabung ke dalam Jatiluhur grup dari Abu Faiz dan Abu Sofi yang tetangkap di Jatiluhur. Atas perbuatannya, A dan S dijerat dengan Pasal 15 junto Pasal 7 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pencegahan dan Pemberantas Tindak Pidana Terorisme. (lan/sym)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top