Selfie Berujung Maut Korban Terseret Sungai Belum Ditemukan



CIANJUR- Eko Haspari (33) pembina pecinta alam Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, yang terseret arus Sungai Cisokan Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, hingga Minggu (12/3) petang, belum diketahui nasibnya.
Eko warga asal Jalan Raya Rancaekek, Majalaya RT/09 RW/01, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, terseret arus Sungai Cisokan sejak Sabtu (11/03). 
Hingga menginjak Minggu (12/3) petang, upaya pencarian yang dilakukan anggota pecinta alam, pihak kepolisian, warga setempat dan Basarnas, untuk sementara dihentikan.
Sambil menyusun pola penyisiran untuk mencari keberadaan Eko Haspari. Tim evakuasi gabungan tengah merencanakan pencarian yang akan dilakukan pada Senin (13/03), yang dibagi menjadi dua regu.
Satu regu bertugas menyisir Sungai Cisokan, sementara tim lainnya menunggu di hilir, kawasan Kecamatan Mande. Baik saksi mata maupun tim Basarnas, belum ada yang bisa diwawancarai terkait peristiwa tersebut. Seluruhnya nampak sibuk melakukan upaya pencarian jasad korban. 
"Antara pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB, rombongan mahasiswa Unpas, jumlahnya tujuh orang turun ke sungai dengan memakai perahu. Selanjutnya mereka menyusuri Sungai Cisokan. Setelah sampai di Curug Cidukuh, Leuwi Rahong, Desa Sukamulya, rombongan lalu mandi," ungkap anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sukaluyu, Aiptu Aep Karyaman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, disela-sela istirahat di tepian sungai, Eko yang terpukau melihat pesona Curug Cidukuh berenang menghampiri air terjun untuk sekedar mengabadikan momen lewat jepretan kamera.
eko berhasil mencapai tujuannya. Nahas, saat ingin kembali, korban malah terbawa arus sungai. Ironisnya, korban saat itu tidak menggunakan pelampung ataupun alat pengaman lainnya.
Sementara, keenam rekan Eko yang satu perahu sempat melakukan upaya pertolongan, namun karena tak menggunakan perlengkapan keselamatan, Eko akhirnya hanyut.
"Yang bersama Eko saat itu ada Yuni, Desi, Jendri, Abil, Faizal dan Apan. Mereka mandi pakai pelampung, sedangkan Eko tidak, hingga sampai sekarang (kemarin) eko belum bisa ditemukan," imbuh Aep menyesalkan kejadian tersebut.
Ketua RT setempat, Andi, yang ikut mendampingi tim evakuasi menuturkan, bukan kali itu saja Sungai Cisokan memakan korban jiwa, sebelumnya ada mahasiswa asal Bandung bernama Bambang yang hanyut pada 2015 lalu. Sebelum Bambang, sejumlah warga setempat juga ada yang hanyut ditelan derasnya arus Sungai Cisokan.
"Hampir tiap tahun ada saja yang tenggelam. Mau itu yang berwisata atau warga sekitar, ada saja yang hanyut. Yang bahayanya itu arus dari bawah sungainya. Belum lagi, ini sungainya kan sangat dalam. Padahal, dulu pas masih kecil saya sering main di sungai itu," tutur Andi.(lan)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top