Ultimatum PSK Siap Booking

CIANJUR- Jelang pelaksanaan bulan suci penuh berkah, Ramadan, jajaran Polres Cianjur bersama Satpol PP Kabupaten Cianjur rutin menggelar razia rutin penyakit masyarakat (pekat). Dalam giat terbaru yang digelar Sabtu (21/5) lalu itu, belasan PSK diamankan.

Apakah ini menjadi langkah akhir? Ternyata tidak. Polres Cianjur berkomitmen untuk membuat kondisi jelang puasa hingga Idul Fitri tetap kondusif. Kabagops Polres Cianjur, Kompol Warsito mengatakan, razia pekat akan difokuskan pada sejumlah titik mangkal pekerja seks komersil (PSK) yang tersebar di seluruh Cianjur.

Tak hanya itu, pihaknya pun akan rutin menggelar razia ke sejumlah hotel yang disinyalir kerap dijadikan lokasi mesum. "Jadi yang suka mangkal-mangkal dan menunggu untuk dibooking siap-siap kami tindak," ujarnya kepada Radar Cianjur.

Sasaran lain yang menjadi target pihaknya yaitu sejumlah depot jamu yang dinilai menjual minuman keras (miras). Menurut Warsito, tujuan digelarnya operasi pekat yaitu untuk mengurangi pekat di tengah masyarakat. "Jangan sampai, warga yang hendak melaksanakan puasa terganggu," tuturnya.

Ia menjelaskan, operasi ini akan terus rutin dilakukan hingga Idul Fitri. Secara teknis, pihaknya akan menggelar razia dengan menggandeng sejumlah pihak seperti Dinas Sosial dan Satpol PP. "Untuk PSK yang terjaring razia akan didata di Satpol PP lalu akan dibina di Dinas Sosial," tambahnya.

Ia berharap, peran serta masyarakat untuk sama-sama mengerti dan menjaga kondisi jelang puasa tetap kondusif. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktifitas yang dapat menggangu pelaksanaan puasa. "Lokasi dan waktu operasi akan dilakukan dengan pola acak. Masyarakat sebaiknya melaporkan kejadian sekecil apapun dan jangan main hakim sendiri," ungkapnya kepada Radar Cianjur. (yaz)

Kutipan
"Jadi yang suka mangkal-mangkal dan menunggu untuk dibooking siap-siap kami tindak,"
Kabagops Polres Cianjur, Kompol Warsito


Jangan Nanggung

CIANJUR- Operasi pekat yang digencarkan Polres Cianjur mendapat perhatian dari Kriminolog. Kriminolog berharap, operasi dengan tujuan baik ini dapat dilakukan dengan maksimal dan tak memandang bulu.

Kriminolog Cianjur, Kuswandi memaparkan, aktivitas PSK dan depot jamu dinilai memiliki tokoh atau orang yang berpengaruh. "Mungkin saja ada yang backing (dukung) pengoperasaiannya. Sebaiknya jangan pandang bulu," tuturnya kepada Radar Cianjur.

Kendati demikian, Kuswandi menyerahkan sepenuhnya teknis dan strategi Polres Cianjur untuk melakukan penertiban jelang dan saat puasa. Menurutnya, keberadaan lokasi yang kerap menjual miras mampu menyebabkan tindak kriminalitas yang besar. "Bukan masalah minumnya yang, tapi efek dan dampak dari minum itu yang dikhawatirkan," tambahnya.

Kuswandi menilai, operasi yang kerap dilakukan dinilai tidak akan menghentikan PSK untuk tetap beroperasi. Butuh pendekatan yang lebih agar PSK dapat berhenti melakukan tindakan tak mulia itu. "Kalau dirazia dan ditangkap saja belum efektif untuk berhenti. Perlu kerjasama dengan semua pihak," paparnya.

Baginya, siraman rohani hingga pembinaan di sekolah akan mampu mencegah aktivitas buruk ini tidak semakin banyak menjamur. Faktor ekonomi kerap menjadi penyebab nomor satu PSK kerap beroperasi. (yaz)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top