Bantuan untuk Hanna Hanifah

Kades Sindanglaya beri bantuan untuk Hanna
CIPANAS - Rumah tidak layak huni milik keluarga Hanna Hanifah  di Kampung Balakang RT 01/04 Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas rencananya akan dibangun secara swadaya. Gadis penyandang disabilitas sekaligus penyakit hydrochephalus ini mendapat respon dari berbagai pihak.

Kepala Desa Sindanglaya Yusuf Saefudin menjelaskan sangat miris melihat kondisi keluarga Jajang (48) yang hidup bekerja menjadi tukang ganti oli. Selain tinggal di rumah yang tidak layak huni, anak sebatangkaranya pun menderita hydrochephalus dan disabilitas sehingga lumpuh.

"Nasibnya kini butuh uluran tangan para dermawan," ujarnya.

Meskipun ditengah keterbatasan saat ini pihaknya berupaya menggalang dana  secara swadaya membangun rumah Hanna. Sedangkan untuk biaya pengobatannya kini masih diupayakan.

"Ukuran membantu masyarakat bukan  hanya soal pendanaan, tetapi peran pemerintah dalam mendorong penyelesaian yang dihadapi Hanna," ujarnya.

Pihak desa saat ini berupaya kerjasama  dengan kurir Sedekah Rombongan (SR) #SR Cipanas, petugas TKSK Kecamatan Cipanas, serta Karang Taruna Cipanas.

"Kami berharap masyarakat bisa membantunya. Saat ini dana yang baru terkumpul dari masyarakat sekitar Rp 1 juta, sedangkan untuk memperbaiki rumahnya saja butuh Rp 60 juta karena kondisinya nyaris roboh," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Anggota Karang Taruna Cipanas Cevi Andiana menjelaskan, rumahnya yang sudah reyod dan nyaris roboh berdiri di pinggir selokan dan diantara rumah -rumah besar. Air yang dipergunakannya pun tidak layak konsumsi karena menggunakan air keruh dan bau.

"Kasian selain hidup di rumah yang tidak layak huni, dirinya harus hidup bertahan dengan kondisi badan digerogoti penyakit hydrosepalus," jelasnya.

Menurutnya Hanna hanya dikamarnya sendiri, karena dari pagi sampai sore bapaknya kerja sebagai juru ganti oli/pelumas di bengkel. Sedangkan ibunya berkeliling kampung menjual nasi uduk dan gorengan

Saat ini Hanna hanya berbaring sambil menonton televisi. Terkadang dirinya sambil belajar seorang diri.

"Seharusnya Hanna bisa berjemur di pagi hari di teras rumah untuk merasakan hangat dan manfaatnya sinar matahari pagi. Karena kondisi ekonomi orangtua yang tidak memungkinkan untuk Hanna mendapatkan itu. Jangankan untuk Hanna berjemur, untuk sekedar menjemur pakaian saja mereka lakukan ditengah rumah," ujarnya.

Pihaknya berharap ada bantuan terhadap Adinda Hanna, dan orang tuanya. Karena hidupnya serba keterbatasan. (fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top