Butuh 4,7 Milyar untuk Bangun Terminal

CIRANJANG – Kesemrawutan arus lalulintas dan tidak berimbangnya volume kendaraan dengan jumlah ruas jalan yang ada di kawasan Cianjur Timur, terutama di Kecamatan Ciranjang, yang juga diperparah dengan kurangnya lokasi parkir, dan bongkar-muat kendaraan, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mulai menggenjot pelaksanaan pembangunan Terminal Ciranjang, yang berlokasi di Kampung Pasir Kawung, tepat di belakang Pasar Inpres Ciranjang (PIC). Diharapkan keberadaan terminal ini akan mengurangi kemacetan dan meningkatkan ketertiban.
Pembangunan ini mendapatkan kucuran dana senilai Rp.4,7 milyar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan pengerjaannya dilakukan oleh pihak PT Wiraloka Bandung. Masyarakat setempat terlihat mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan pembangunan ini, dan berharap setelahnya ruas-ruas jalan di Ciranjang tidak lagi dihantui kemacetan, dan juga bisa meningkatkan perputaran perekonomian.
Kepala Desa (Kades) Ciranjang,  H Dading, mengatakan bahwa proses pembangunan terminal sudah dimulai dengan pembongkaran tanah dan memasang pondasi bangunan, serta menggali tanah untuk dijadikan jalan menuju terminal.
"Pihak desa  dan Kecamatan Ciranjang hanya sebagai penerima manfaat. Kami bersyukur, alhamdulillah apa yang selama ini diharapkan mulai bisa direalisasikan." Terang Kades Ciranjang, Kamis (03/09) kemarin.
Keberadaan terminal Ciranjang ini juga direspon secara positif oleh para pengguna jalan, baik itu pengendara roda dua (R2), maupun roda empat (R4) yang setiap harinya melintasi ruas-ruas jalan di Ciranjang.
"Karena akan mampu meminimalisir kemacetan yang terjadi selama ini,  terutama di Jalan  Raya Bandung, tepatnya di pertigaan Pasar Ciranjang.” Kata Sopian (40), warga setempat yang juga seorang supir angkutan jurusan Cianjur-Ciranjang.
Hal senada diungkapkan Iwan (45), seorang tokoh pemuda Ciranjang yang menyambut baik pelaksanaan pembangunan ini, meski mengaku belum melihat adanya pemasangan papan nama proyek, sehingga banyak pihak yang mempertanyakan hal tersebut.
"Masyarakat dan putera daerah ingin mengetahui, dan mengharapkan adanya transparansi dari pihak pengembang. Karenanya diharapkan mereka segera memasang papan nama proyek, juga kami berharap agar mereka mau menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) warga setempat.” Ujarnya.

Terkait hal ini, pihak PT Wiraloka Bandung masih belum bisa ditemui setelah beberapa kali dihubungi Radar Cianjur. (mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top