Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Mayat dalam Karung WNA?
Mayat dalam Karung WNA?
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 03 September 2015 |
Berita Utama
CIANJUR-Mayat yang ditemukan
terbungkus dalam karung di Sungai Cisokan, Senin (31/8) lalu, dimungkinkan
merupakan warga negara asing (WNA). Hal itu jika didasarkan pada ciri-ciri
fisik jenasah yang berkulit putih, rambut hitam pendek lurus, serta mata sipit
sebagaimana ciri khusus suku asian mongoloid.
Hal itu terungkap dalam hasil
autopsi sementara terhadap jenasah korban yang dilakukan di Instalasi
Pemulasaran Jenasah (IPJ) RSUD Cianjur. Namun sayangnya, kemungkinan itu masih
belum bisa dipastikan karena tidak ditemukan satupun identitas yang melekat
pada jenasah korban.
Ditemui di lokasi, Kanitreskrim
Polsek Ciranjang, AKP Cahyadi, menyatakan, berdasarkan hasil autopsi, ciri-ciri
fisik korban di antaranya berkelamin laki-laki, berkulit putih, rambut lurus
pendek, berkumis tipis, bermata sipit dan alat kelaminnya belum disunat.
"Kalau melihat ciri-ciri
itu, iya bisa saja WNA, selama belum ditemukan identitasnya. Tapi untuk
memastikan itu harus terungkap dulu identitasnya," jelas dia.
Cahyadi menambahkan, selain
ciri-ciri fisik khas asian mongoloid, jenasah diperkirakan berusia 35-45 tahun,
tinggi badan 154 sentimeter serta satu gigi geraham kanan bawah yang tanggal.
Selain itu, pada jenasah korban, sama sekali tidak ditemukan ciri-ciri lain
yang bisa dijadikan referensi untuk mengungkap identitas korban.
"Ciri paling spesifik hanya
satu gigi geraham kanan bawah yang tanggal," kata dia.
Sedangkan pakaian terakhir yang
melekat pada jenasah di antaranya, kaos jersy kesebelasan tim sepakbola Jerman
merk Adidas tanpa nomor pada bagian punggungnya dan celana jeans panjang biru
gelap. Lebih lanjut, korban juga mengenakan celana kolor pendek warna biru yang
kemudian dirangkap dengan celana pendek kotak-kotak selutut.
"Iya, korban ini memakai celana
rangkap. Celana dalam, celana kolor pendek biru, celana pendek kotak-kotak baru
celana panjang jeans biru gelap," beber dia.
Untuk mengungkap kasus ini,
Cahyadi menambahkan, pihaknya sudah menyebarkan ciri-ciri korban ke seluruh
jajaran Polres Cianjur dan daerah di luar Kabupaten Cianjur. Hal itu dilakukan
karena bisa saja jenasah tersebut berasal dari daerah lain. Cuma saja, korban
kemudian dibuang di Sungai Cisokan.
Harapannya, dengan menyebar
ciri-ciri jenasah itu, ada keluarga, kerabat atau teman yang mengenali jenasah
tersebut sehingga bisa ditelusuri lebih jauh lagi. Semakin cepat pengungkapan
identitas jenasah, maka semakin cepat juga pihaknya mulai melakukan penyidikan.
"Jika memang ada keluarga,
kerabat atau teman yang mengenali, silahkan langsung laporkan ke kami. Selain
itu, jika ada warga yang kehilangan salah satu kelaurganya dalam seminggu ini,
pun bisa langsung ke kami," ucap dia.
Sementara, dokter forensik RSUD
Cianjur, dr Fahmi Arif Hakim, membeberkan, pada jenasah korban memang terdapat
sejumlah luka-luka. Namun, pihaknya tidak dapat menyampaikannya ke publik.
"Ada banyak tapi itu untuk
pihak kepolisian saja. Tapi salah satunya memang ada luka pada bagian pindak
kiri belakang. Tapi kan belum bisa dipastikan apakah itu luka yang didapat sebelum
atau sebelum korban meninggal," papar dia.
Luka-luka tersebut, kata Fahmi,
bisa saja didapatkan selama jenasah berada di Sungai Cisokan sebelum ditemukan.
Karena itu, pihaknya tidak akan berspekulasi apapun berkenaan jenasah korban
sebelum memastikannya.
"Sementara, kesimpulan
pemeriksaan fisik luar, memang banyak lukanya. Kalau perkiraan kematian sekitar
lima hari sebelum ditemukan," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua RW 08 Kampung
Pasirasem, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Wawan Anwar, mendapatkan laporan
dari dua orang warga yang sedang memancing di Sungai Cisokan, Senin (31/8) sore
lalu yang menemukan jenasah dengan dibungkus menggunakan karung bekas pakan
ternak. Selain itu, jenasah pun diketahui dalam kondisi tangan dan kaki yang
terikat.
Selain dalam kondisi tangan
terikat dan dimasukkan ke dalam karung, kepala jenasah juga dibungkus dengan
kantong plastik hitam dan dilakban pada bagian lehernya.
Menurut penuturan Wawan, beberapa
hari sebelumnya, ia mengaku melihat sebuah mobil jenis minibus warna putih yang
mondar-mandir di atas jembatan Cisokan, tepat di atas lokasi penemuan jenasah.
Namun, Wawan mengaku tidak menaruh curiga sama sekali.
"Saya tidak tahu persis plat
nomornya kalau tidak salah D atau B. Tapi yang jelas beberapa hari lalu memang mobilnya
mondar-mandir di atas itu," ungkap Wawan.(ruh)
Populer
-
JAKARTA-Pendiri sekaligus Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada MPR karena dinilai be...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
JAKARTA-Anak Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan, kasus dugaan penghinaan terhadap lambang ne...
-
USAI sudah teka-teki semifinal liga paling bergengsi di benua biru, setelah empat tim terbaik memastikan diri dengan menyingkirkan lawan...
-
CHRISTIAN Benteke mengaku sangat bahagia berada di Liverpool. Untuk itu dia tidak berniat hengkang dari tim yang bermarkas di Anfield...
Tidak ada komentar: