Dijanjikan Baby Sitter, Tiga Gadis Cianjur Malah Jadi PSK

ILUSTRASI
CIANJUR-Siti Patonah (23) warga Kampung Neglasari RT 03/01 Desa Wangunjaya Kecamatan Naringgul Cianjur selatan, diduga jadi korban perdagangan orang (human trafficking). Korban dan dua temanya sempat dijanjikan kerja sebagai pengasuh bayi (baby sitter) di Jakarta, tapi malah dipekerjakan di tempat prostitusi Kalijodo Jakarta.
Siti yang saat dihubungi lewat telepon selulernya mengaku masih di Jakarta bersama dua orang temannya itu menunggu dijemput dari Jakarta. “Informasi dari putri saya, jadi khawatir dan ingin segera menjemputnya tapi tak tahu caranya. Anak saya di Jakarta sudah berhasil kabur dari tempat terlarang dan saya masih bersyukur,” kata Sudirman (45) ayah korban didampingi Ketua RT setempat Rusmawan.
Sudirman mengungkapkan, uang bayaran yang diterima anaknya dari lokalisasi prostitusi juga diambil oleh germonya alias si Papih. “Jelas anak saya sudah tertipu dan menyesal menerima tawaran kerja dari seseorang yang bernama ‘Ayah Enjoy’,” ungkapnya.
Menurut Sudirman, anaknya sempat diming-iming janji dipekerjakan jadi baby sitter oleh penyalur dari kampung sendiri Enung (40) dan Aneng (45) yang mempertemukanya dengan ‘Ayah Enjoy’ asal Ciwiday, Bandung. “Herannya pas sudah di Jakarta, ternyata anak saya dibawa ke tempat prostitusi Kalijodo Jakarta. Katanya sih, bayaran per orangnya sebesar Rp150 ribu,” terang Sudirman.
Kini kasus tersebut telah dibantu pihak kecamtan, dan RT setempat, untuk segera melaporkan ke kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, untuk segera ditindaklanjuti dengan menjemput Siti dan dua temanya.
Camat Naringgul Eman Sulaeman menyayangkan atas kejadian tersebut. Pihaknya mendapat laporan dan pengaduan orangtua korban, jika putrinya bekerja di Jakarta, hampir tiga bulan lebih. Awalnya mau dipekerjakan sebagai baby sister, namun kenyataanya dipekerjakan di tempat mesum untuk melayani sahwat laki-laki hidung belang.
“Kami juga turut prihatin, dari cerita orang tuanya setiap hari harus melayani tamu alias lelaki hidung belang 10 orang, kasihan juga. Maka itu rencananya kami akan mendampingi melaporkan persoalan ini pada P2TP2A Kabupaten Cianjur,” tegasnya.
(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top