Mahasiswa Siap Kawal Pilkada Cianjur

Mahasiswa Cianjur tergabung dalam Kelompok Cipayung (PMII, HMI, GMNI) komitmennya kawal Pilkada.
CIANJURGuna menjaga kondusivitas jelang pelaksanaan pesta demokrasi rakyat dalam Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) serentak, 09 Desember 2015 mendatang, sejumlah elemen organisasi eksternal kampus, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Cabang Cianjur menggelar diskusi publik yang diselenggarakan di aula Mapolres Cianjur, Sabtu (14/11).
Dalam diskusi tersebut, turut hadir empat panelis, yakni ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Anggy Shofia Wardani, ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Cianjur, Saeful Anwar, Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, serta unsur akademisi Cianjur, Dedi Mulyadi.
Sekretaris pelaksana kegiatan, Sofwanudin menerangkan, kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk respon mahasiswa Cianjur terhadap selenggaraan Pilkada mendatang.
“Jangan sampai mahasiswa bersikap apatis. Kita juga punya peranan penting untuk menentukan nasib Cianjur lima tahun mendatang,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Kabupaten Cianjur, Agus Wahyudi menyoroti hal lain. Pihaknya menilai birokrat sebagai garda terdepan dalam pelayanan masyarakat harus fokus dalam melaksanakan tugas negara dan tidak dibuat sibuk dengan urusan politik seperti memikirkan cost (biaya) politik hingga pengorganisiran massa.
“Renungkan dengan hati nurani yang jernih. Jangan sampai kondisi semacam itu terus mengakar dan merusak tatanan masyarakat. Semuanya tidak akan berubah kalau kita sendiri tidak mau berubah,” tegas Agus.
Di lain pihak, Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi selenggaraan yang diinisiasi oleh kaum mahasiswa Cianjur tersebut. Ia menilai, pengawalan pesta demokrasi perlu pengawalan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya adalah elemen mahasiswa.
“Sejarah mencatat bahwa peranan mahasiswa begitu penting dalam membangun bangsa ini. Sejak tahun 1908, 1928, 1945, 1966 hingga 1998, mahasiswa selalu jadi motor perubahan yang menentukan masa depan bangsa,” tutur Kapolres.
Pihaknya mengungkapkan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, para mahasiswa yang berkomitmen untuk mengawal hingga mensukseskan pesta demokrasi tersebut dapat menuai hasil positif.

“Kami merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada para mahaasiswa. Dari Polres sendiri sudah sejak jauh-jauh hari melakukan pengawalan jelang pemilu, dari mulai menurunkan 50 hingga 100 personil untuk pengawalan kampanye hingga pengawalan lainnya yang bersifat substansial,” imbuhnya.(cr2/cr1)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top