Radar Cianjur »
Metro Cianjur
»
Lahan Pandanwangi Dijual Petani
Lahan Pandanwangi Dijual Petani
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 18 November 2015 |
Metro Cianjur
MARAKNYA alih fungsi lahan membuat padi Pandanwangi, terlupakan |
CIANJUR – Ketersediaan lahan sawah untuk menanam padi Pandanwangi, menjadi
salahsatu faktor terbatasnya penanaman padi jenis ini di Cianjur. Seiring dengan
jumlah penduduk dan
perumahan yang makin padat, tak
terhindarkan pula, lahan
pesawahan yang tadinya untuk menanam padi Pandanwangi, dijual oleh petani pemiliknya. Sebagian lahan itu dijadikan lokasi pembangunan
perumahan, yang dibangun untuk tempat
tinggal penduduk.
Beberapa problematika umum pengembangan padi Pandanwangi di antaranya adalah terbatasnya
kepemilikan lahan, ancaman alihfungsi lahan perorangan, garapan usaha
tani yang sebagian besar dikerjakan petani penggarap, lemahnya penguatan
modal usaha tani, baik di petani maupun modal kelompok untuk membeli hasil produksi,
dan terbatasnya benih padi Pandanwangi yang dihasilkan oleh penangkar melalui
pemurnian.
Menurut Ika
Ida Mustikawati, Kepala
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Cianjur, berdasarkan
penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura Kabupaten Cianjur, padi Pandanwangi ternyata tidak hanya bisa
ditanam di areal lahan asalnya saja, yaitu di Kecamatan Warungkondang; tetapi
dapat pula ditanam di wilayah lain.
Di Warungkondang, dari areal sawah 1.649 Ha, hanya bisa ditanami
Pandanwangi sekitar 780 Ha; di Kecamatan Cibeber, dari 3.203 Ha, hanya
620 Ha; di Kecamatan Campaka, dari 1.432 Ha, hanya 461 Ha; di Gekbrong dari 1.229 Ha, hanya 545 Ha; di Cugenang dari 2.083 Ha,
hanya 540 Ha; di Cianjur
dari 1.090 Ha, hanya 225 Ha; di Cilaku
dari 2.565 Ha, hanya 140 Ha; di Sukaresmi
dari 2.542 Ha, hanya 105 Ha. Keseluruhan
jumlah lahan sawah yang bisa ditanami Pandanwangi, dari 15.793 Ha, hanya 3.416
Ha saja.
“Beras Pandanwangi masih bertahan menjadi bahan makanan pokok yang cukup
elit, karena cukup tinggi harga jualnya, berkisar antara Rp.15.000-Rp.
20.000/Kg. Meskipun demikian, pangsa pasarnya tetap stabil, terutama dijadikan
buah tangan atau oleh-oleh para pengunjung Cianjur yang sengaja datang atau
lewat di Kota Cianjur,” kata Ika. (mg3)
Populer
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
CIANJUR–Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite resmi beredar di Cianjur. SPBU 34-43215 di Jalan Abdullah bin Nuh sudah menyediakan temp...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
-
ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam Sosialisasikan 4 Pilar Kepada Guru PKn SMP. ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam sosialisasi 4 Pi...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
RUSAK: Satu buah kursi papan disimpan tepat di atas badan Jalan Hanjawar-Pacet yang berlubang sebagai bentuk peringatan terhadap para pen...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
Tidak ada komentar: