Lahan Pandanwangi Dijual Petani

MARAKNYA alih fungsi lahan membuat padi Pandanwangi, terlupakan
CIANJUR – Ketersediaan lahan sawah untuk menanam padi Pandanwangi, menjadi salahsatu faktor terbatasnya penanaman padi jenis ini di Cianjur. Seiring dengan jumlah penduduk dan perumahan  yang makin padat, tak terhindarkan pula, lahan pesawahan yang tadinya untuk menanam padi Pandanwangi, dijual oleh petani pemiliknya. Sebagian lahan itu dijadikan lokasi pembangunan perumahan, yang dibangun untuk tempat tinggal penduduk.
Beberapa problematika umum pengembangan padi Pandanwangi di antaranya adalah terbatasnya kepemilikan lahan, ancaman alihfungsi lahan perorangan, garapan usaha tani  yang sebagian besar dikerjakan petani penggarap, lemahnya penguatan modal usaha tani, baik di petani maupun modal kelompok untuk membeli hasil produksi, dan terbatasnya benih padi Pandanwangi yang dihasilkan oleh penangkar melalui pemurnian.
Menurut Ika Ida Mustikawati, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Cianjur, berdasarkan penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, padi Pandanwangi ternyata tidak hanya bisa ditanam di areal lahan asalnya saja, yaitu di Kecamatan Warungkondang; tetapi dapat pula ditanam di wilayah lain.
Di Warungkondang, dari areal sawah 1.649 Ha, hanya bisa ditanami Pandanwangi sekitar 780 Ha; di Kecamatan Cibeber, dari  3.203 Ha, hanya  620 Ha; di Kecamatan Campaka, dari 1.432 Ha, hanya 461 Ha; di Gekbrong dari 1.229 Ha, hanya 545 Ha; di Cugenang dari 2.083 Ha, hanya 540 Ha; di Cianjur dari 1.090 Ha, hanya 225 Ha; di Cilaku dari 2.565 Ha, hanya 140 Ha; di Sukaresmi dari 2.542 Ha, hanya 105 Ha. Keseluruhan jumlah lahan sawah yang bisa ditanami Pandanwangi, dari 15.793 Ha, hanya 3.416 Ha saja.

“Beras Pandanwangi masih bertahan menjadi bahan makanan pokok yang cukup elit, karena cukup tinggi harga jualnya, berkisar antara Rp.15.000-Rp. 20.000/Kg. Meskipun demikian, pangsa pasarnya tetap stabil, terutama dijadikan buah tangan atau oleh-oleh para pengunjung Cianjur yang sengaja datang atau lewat di Kota Cianjur,” kata Ika. (mg3)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top