Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Radar Cianjur 'Diancam' Dibakar, Polres Siap Tindak
Radar Cianjur 'Diancam' Dibakar, Polres Siap Tindak
Posted by Radar Cianjur on Sabtu, 21 November 2015 |
Berita Utama
![]() |
INILAH akun sosial media yang melontarkan ancaman pembakaran kantor Radar Cianjur |
Aksi ini pun mendapat tanggapan beragam, bahkan sebagian menyesalkan ungkapan provokasi pada moment Pilkada, hingga merembet ke ranah media. Padahal baru saja Kapolri mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech), terutama lewat medsos yang akan ditindaklanjuti dengan proses hukum.
Bentuk ancamana itu didapat Radar Cianjur lewat hate speech di jejaring media sosial Facebook, pada halaman milik Paguyuban Peduli Cianjur (PPC) pada pukul 09.56 WIB, hari Kamis (19/11) lalu, dari sebuah akun dengan nama Indra Sanghiang Wibawa yang menulis: “Koran Radar Cianjur kudu diduruk euy kantorna,” (Koran Radar Cianjur harus dibakar kantornya) dan disambung dengan ancaman pembunuhan.
Isi posting ini ditanggapi oleh beberapa akun lain dengan nama Lusi Laurensi Hasmi, Dicky Rama, dan Juyl-Jol Tea Gheunink, yang seperti sengaja membangun provokasi agar ada pihak yang benar-benar membakar Kantor Harian Pagi Radar Cianjur dan membunuh wartawannya.
Terkait hal ini, Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, mengatakan akan segera bertindak dan mengamankan pelaku setelah menerima laporan secara resmi.
"Laporkan kepada kami. Kami akan bertindak segera setelah ada laporan. Namun saya sarankan kepada para pihak untuk bisa menyelesaikan semua persoalan dengan cara-cara yang baik. Selesaikan dengan musyawarah lebih dahulu sebelum memproses secara hukum," kata Kapolres.
Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Organisasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, Habib Idrus Al-Attas, menyampaikan, jika pihaknya secara pribadi maupun FPI sangat menyayangkan dan mengutuk pihak-pihak yang memanaskan suasana jelang Pilkada dan ancaman ke Radar Cianjur.
"Masyarakat Cianjur jangan terpancing, saya harap Cianjur aman dan lancar jelang Pilkada, dan bisa melahirkan pemimpin yang amanah, memberantas korupsi, agar Cianjur lebih baik dan menjadi Kota Santri seutuhnya," ungkapnya.
Tanggapan lain disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Cianjur, Sudradjat Laksana menilai, apa yang dilakukan pihak-pihak yang tidak senang dengan sebuah pemberitaan, maka harus dilakukan pula dengan cara-cara jurnalistik dan Undang Undang Pers. Meski begitu bagi media seperti Radar Cianjur jika mendapat ancaman harus segera melaporkan pada pihak berwajib.
"Harus lapor polisi, itu sudah melanggar Undang-undang ITE. Tapi hati-hati terhadap mereka yang berusaha memancing di air keruh. Suasana menjelang Pilkada memang cenderung memanas, dan semua pihak harus bisa menahan diri," tuturnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Radar Cianjur belum mengajukan laporan apa pun kepada pihak Kepolisian, karena menganggap masih ada jalan penyelesaian, jika pihak yang menyebarkan provokasi bisa duduk satu meja.
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Cianjur, Rudi Asy’arie mengaku, prihatin dengan munculnya ujaran kebencian dan ancaman tersebut. "Laporkan ke polisi. Hati boleh panas, kepala tetap dingin. Kekerasan dan ancaman dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Cianjur ini mau dikembalikan menjadi Kota Santri, bukan kota yang isinya para preman,” kata Rudi.
Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur, Ustadz Deni Saefurrochman menyampaikan pula keprihatinannya, dan berharap semua pihak bisa lebih bersikap dewasa, terutama bila berkaitan dengan politik.
"Kita sama-sama warga Cianjur, kampanye biasa saja, saling mengemukakan kehendak, keinginan dan rencana, sesuai dengan penjabaran masing-masing visi-misi. Tak pantaslah jika kampanye ini jadi ajang perseteruan, sebab kita semua saudara sebangsa, bahkan seagama,” ujarnya.
Munculnya ujaran kebencian dan ancaman terhadap media ini, ternyata juga dipantau oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cianjur. Melalui Ketua Komisi IV, H Sapturo, menyarankan agar segera melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
"Itu sudah masuk ranah pidana, tunggu apa lagi? Segera laporkan ini ke yang berwajib, dan tangkap pelakunya. Kita boleh mengeluarkan pendapat, tapi gunakan cara cerdas, jangan sampai mau dimanfaatkan pihak-pihak pencari kesempatan, apalagi dalam suasana politik menjelang Pilkada ini,” terangnya.
Ketua Umum Perguruan Poskab Sapujagat, Aang Yusuf Maulana menyesalkan ancaman yang dilontarkan sebagian pihak pada Harian Pagi Radar Cianjur dan menyatakan siap mencari dan berhadapan dengan pelakunya bila diperlukan.
"Untuk para pengancam seperti itu, bilamana diperlukan, saya dan seluruh anggota Sapujagat siap untuk menghadapinya. Dewasalah dalam berpolitik, jangan kekanak-kanakan dan kampungan. Apalagi sampai menggunakan kekerasan. Bagaimana bisa memimpin dengan baik, kalau belum apa-apa sudah arogan?," ujar Aang Yusuf.(*/blx)
Populer
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
JAKARTA-Pendiri sekaligus Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada MPR karena dinilai be...
-
JAKARTA-Anak Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan, kasus dugaan penghinaan terhadap lambang ne...
-
USAI sudah teka-teki semifinal liga paling bergengsi di benua biru, setelah empat tim terbaik memastikan diri dengan menyingkirkan lawan...
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
Kantor Pos memberikan salah satu pemenang hadiah sepeda gunung. CIANJUR – Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan pos, khususnya ma...
-
FOTO: RISMA RUSTIKA SARI/RADAR CIANJUR TAMPIL: Grup marawis YPPT As Shiddiqin tampil dalam menghibur dalam sebuah kesempatan. CIBEBE...
-
CIANJUR- Tak kurang dari dua pekan terhitung sejak hari ini, Jumat (15/4), pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di tingkat SMP bakal dig...
alah. lebay radar.
BalasHapusradar na ge teu netral. ngadukung ka salah sahiji pasangan. inget bro. hidup yang asli tuh di akhirat kelak. bukan di dunia yang fana ini. berjuang demi uang itu akan nelangsa.
BalasHapushttp://www.radarcianjur.co/2015/11/radar-cianjur-diancam-dibakar-polres.html
BalasHapus