Cirut Belum Siap Hadapi MEA


CIPANAS- Dosen School of Business and Managemen Institute Teknologi Bandung (ITB) Sri Hartati menilai wilayah Cianjur Utara belum siap menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), yang sudah dimulai sejak awal tahun ini.
"Cipanas dan sekitarnya belum siap dari berbagai hal, seperti SDM infrastruktur. Berbeda dengan Bandung yang terkenal sebagai kota kreatif yang memiliki produk unggulan untuk dipasarkan dan mampu bersaing dengan luar negeri," katanya.
Menurutnya, wilayah Cipanas dan Pacet sebenarnya sudah terkenal sebagai daerah wisata yang memiliki panorama alam yang indah. Namun masyarakat dan infrastruktur yang ada belum mumpuni.
"Singapura saja sebagai negara kecil tapi bisa menjadi pesaing yang hebat bagi Indonesia. Ini karena mereka memiliki komitmen besar, baik  itu pemerintah, swasta, pendidikan, dan masyarakatnya (quad helix model)," tuturnya.
Dijelaskannya, wilayah Cipanas sebenarnya mampu bersaing dengan daerah lain, jika quad helix model ini dipertimbangkan dengan matang. Tapi rupanya pemerintah Kabupaten Cianjur tak serius dalam pemberdayaan masyarakat.
Akibatnya, banyak masyarakat yang tak bisa bersaing sehingga mengakibatkan usahanya gulung tikar.  “Persaingan global ini seharusnya menjadi cambuk bagi Pemkab Cianjur, dan kebijakan pemerintah seharus bisa memfasilitasi pengembangan masyarakat dengan memberi skill yang cukup," jelasnya.
Ditambahkannya, dalam hitungan waktu, sayur-mayur yang menjadi andalan di wilayah Cianjur Utara bisa kalah bersaing jika tidak segera didorong. Tak dipungkiri pasar bebas akan segera menutup pintu-pintu usaha mereka.
“Non ekonomi yang mempengaruhi daya saing lainnya adalah stabilitas politik, keamanan, kredibilitas perangkat hukum, dan budaya produktif suatu masyarakat harus ikut diperhatikan pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, Pemerharti Sosial Rudiwan menambahkan, wilayah Cianjur Utara dengan segala kemampuan yang ada bisa bersaing dengan daerah lain, karena wilayah Cianjur Utara cocok untuk dikembangkan sebagai desa wisata.

"Pemerintah harus membangun klinik usaha dan penggerak desa. Jika ingin mampu dalam persaingan MEA," ungkapnya.(fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top