Menjenguk Penderita Hydrochepalus, Maulana Sidik Permana Akhirnya Bantuan Berdatangan


Sungguh memprihatinkan kondisi Maulana Sidik Permana (11), putera kedua dari pasangan suami-isteri Ade Wahyudin (30) dan Lisnawati (28), warga Kampung Cikadal  RT03/04, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang. Saat Radar Cianjur berkunjung ke kediaman mereka, keadaan Maulana Sidik yang menderita kelainan hydrochepalus belum banyak berubah, namun mulai ada titik terang karena beberapa pihak sudah bersedia memberikan bantuan dan peduli atas kesembuhannya.
Keluarga Maulana tinggal di sebuah rumah di Kecamatan Cugenang, dengan kondisi yang kurang baik. Rumah panggung ukuran 5 x 7 meter itu sebenarnya masuk ke dalam kategori rumah tidak layak huni (rutilahu).
"Rumah ini bukan milik saya, tapi rumah ibu, disini numpang. Kalau suami kuli bangunan, ya lumayan ada kerjaan sedikit. Meskipun cuman kerja kasar jadi kenek bangunan, buat tambahan kekurangan beli susunya Maulana," kata Lisnawati saat ditemui di kediamannya.
Lokasi rumah tersebut lumayan jauh dari jalur jalan utama Cianjur-Cipanas, dengan kondisi jalur yang berbelok-belok dan naik-turun, ditambah kondisi jalan yang buruk dan sempit, makin menambah kesulitan untuk bisa mencapai Desa Nyalindung. Siapapun yang datang harus ekstra hati-hati saat di perjalanan, apalagi jalanan sempit menuju desa tersebut merupakan jalan aktif yang selalu ramai, hampir setiap waktu dipenuhi kendaraan.
"Memang cukup jauh untuk sampai ke rumah kami. Rumah ini juga cuma gubuk reyot seadanya. Kami mengucapkan terimakasih untuk yang sudah membantu keluarga kami, yang peduli atas kesembuhan cucu saya,"kata Halimah (65), nenek Maulana, sambil tak kuat menahan tangis.
Pasangan Lisnawati dan Ade Wahyudi dikaruniai dua buah hati, yaitu Maulana dan Nabila Safitri (5). Menurut Lisna, kebutuhan terbesar Maulana adalah susu formula, yang ukuran 1.000 gram bisa habis dalam waktu empat hari, dengan harga sekitar Rp. 80ribu. Dengan penghasilan suaminya yang hanya sekitar RP. 50ribu per hari, kebutuhan itu sulit tercukupi.
"Saya juga sangat membutuhkan pakaian yang layak untuk Maulana, supaya mudah dipakai, karena melihat kondisi kepalanya yang semakin membesar," ujar Lisna.
Ade, sang ayah, membenarkan kondisi tersebut, dan menyampaikan bahwa setelah diperiksa, diameter kepala Maulana saat ini berukuran 54 sentimeter.
"Pernah ada yang datang ke rumah, di antaranya dari pihak perwakilan Bank Artha Graha, dan Parpol Perindo Cianjur. Katanya akan diurus segala sesuatunya, dan biaya pengobatan gratis. Pihak Artha Graha juga katanya akan mengusahakan BPJS Kesehatan," kata Ade.
Selain diameter kepalanya yang dikhawatirkan akan terus membesar, Maulana juga tidak kuat menahan panas. Dan kepalanya yang besar membuatnya susah mengenakan pakaian.

"Setiap hari panas dan terus membengkak besar, selalu rewel,” tutup Halimah. (mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top