Diskop Cianjur Ngadu Kementrian Koperasi


CIANJUR- Relatif tak mudah untuk menjalani usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur, apalagi bagi UMKM yang terbilang baru merintis usaha. Beragam kendala pun kian timbul sehingga menuai perhatian Dinas Koperasi UMKM (Diskop-UMKM) Kabupaten Cianjur. Dalam waktu dekat, Diskop UMKM Cianjur akan mengajukan laporan sekaligus pengajuan bantuan dana guna mendorong kualitas UMKM di Cianjur.

Kepala Diskop-UMKM Kabupaten Cianjur, Ridwan Ilyasin mengatakan, UMKM yang baru berdiri kerap terbentur dengan kendala pemasaran. Tak sedikit UMKM yang tak kesulitan untuk membuka usaha karena memiliki modal buka usaha. "Nah, giliran harus memasarkan, mereka bingung mau jual kemana," tutur Kadis kepada Radar Cianjur.
Kesulitan pemasaran itu, akan berdampak besar pada kelangsungkan UMKM. Pasalnya, produk yang dihasilkan UMKM akan termakan usia sehingga tak layak untuk dikonsumsi. "Kalau bikin makanan dan enggak laku-laku mau dapat untuk darimana? Nanti kasihan ujunjg-ujungnya tutup," ujarnya prihatin.
Tak cukup sampai di situ, kadang, beberapa UMKM dapat melewati kendala pemasaran pada tahap awal. Namun, untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dunia usaha akan kembali menemui masalah. Mahalnya biaya produksi seiring berkembangnya zaman akan membuat dunia garapan usaha UMKM semakin sempit.
Lanjut Ridwan, pada awal membentuk atau membuka usaha, tak sedikit UMKM yang memberanikan diri untuk melakukan promosi. Hal itu sebenarnya dilakukan untuk menarik minat pasar. "Tapi tak bisa promosi terus. Boleh kalau untung, kalau rugi mau bagaimana?," papar Kadis.
Untuk itu, banyaknya permasalahan dan kendala UMKM di Cianjur membuat pihaknya untuk melakukan kordinasi rutin dengan Kementrian Koperasi UMKM. "Kordinasi rutin sudah kita lakukan. Perwakilan dari kabupaten kerap melakukan komunikasi dengan Kementrian," pungkas Ridwan. (yaz)       


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top