Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Penilaian Prestasi Guru tak Objektif
Penilaian Prestasi Guru tak Objektif
Posted by Radar Cianjur on Senin, 01 Februari 2016 |
cianjur cerdas
CIANJUR
- Proses penilaian prestasi kerja guru maupun kepala sekolah, menurut Peraturan
Pemerintah No 46 Tahun 2011 dan Perka BKN No 1 Tahun 2013, merupakan suatu
proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
pejabat penilai terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja PNS, untuk meningkatkan prestasi
kerja pegawai.
Namun,
pada kenyataanya masih ditemukan penilain prestasi, yang tidak objektif, sesuai
kemampuan atau kinerja guru masing-masing, melainkan berdasarkan kedekatan,
keinginan penilai, atau tekanan dari pihak tertentu.
Hal itu
yang dirasakan guru SMPN 1 Gekbrong, Yudi Supriadi. Menurutnya, pemerintah
sudah membuat sistem yang baik untuk melakukan perubahan dunia pendidikan.
Namun, pada pelaksanaannya banyak oknum yang tidak bertanggungjawab, sehingga
kebijakan tidak bisa berjalan dengan baik. “Saya setiap ngajar selalu
menggunakan media pembelajaran yang efektif dengan film dan video yang sengaja
dibuat sesuai materi, supaya siswa itu benar-benar memahami materi. Tapi kenapa
dalam nilai prestasi kerja saya jauh menurun dari tahun sebelumnya. Padahal
saya lihat guru lain yang metodenya hanya ceramah, itu nilainya naik,”
kesalnya.
Menurut
guru PKn ini, dalam penilaian prestasi kinerja itu butuh perjuangan. Untuk
mendapat nilai nol koma saja dibutuhkan kerja keras. Sedangkan penilaian
prestasi sangat penting untuk naik golongan. “Kesempatan naik golongan itu kan
hanya empat tahun sekali. Setiap tahun penilaian itu dilakukan, dan kalau guru
nilainya menurun, otomatis tidak bisa naik golongan. Sedangkan saya lihat guru
lain sangat mudah mendapatkan nilai dan naik golongan, kalau begini kan saya
jadi tidak bisa naik golongan, dan harus nunggu empat tahun lagi,” ujarnya.
Dalam
penilaian prestasi yang tidak objektif, Yudi mencurigai adanya pihak tertentu
yang mempengaruhi, atau adanya prakter kurang sehat yang dilakukan. “Saya tidak
tahu pasti, tapi ini bisa jadi ada pengaruh luar, termasuk politik. Masa nilai
saya turun dari tahun lalu, sedangkan yang menilainya bagian kurikulum naik.
Bagaimana mau majau pendidikan kita ini kalau praktek seperti ini tetap
dilaksanakan,” tegasnya.
Sementara
itu, Kurikulum SMPN 1 Gekbrong Abdul Azis, membantah melakukan penilaian
prestasi guru yang tidak objektif. Menurutnya, semua penilaian sudah dilakukan
sesuai ketentuan. “Penilaian ini sudah sesuai, dengan aturan, jadi tidak ada
yang sengaja diturunkan atau dinaikan sesuai keinginan atau pihak lain,”
singkatnya.(jun)
Populer
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
USAI sudah teka-teki semifinal liga paling bergengsi di benua biru, setelah empat tim terbaik memastikan diri dengan menyingkirkan lawan...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
Tidak ada komentar: