Sayuran Impor Gencet Petani Lokal


PACET- Para petani lokal sangat menyesalkan banyak sayuran impor masuk ke Indonesia. Menurut mereka sayuran impor bisa merugikan para petani karena harga sayuran lokal menjadi anjlok.
Ketua Kelompok Petani Maleber Baros Muhidin menjelaskan, para petani saat ini tengah menghadapi situasi yang cukup sulit akibat masuknya sayuran dari luar negeri ke Indonesia, karena harga sayuran lokal menjadi anjlok.
Untuk harga kol misalnya, harganya turun menjadi Rp1000 per kilogram, padahal harga normal bisa mencapai Rp2.500 per kilogram. Selain itu, harga kubis yang tadinya dihargai Rp 2500 per kilogram, turun menjadi Rp1000 per kilogram, termasuk harga bawang daun, normalnya Rp3.000 per kilogram turun menjadi Rp1.500 per kilogram.
"Penurunan harga yang sangat drastis terjadi pada komoditas tomat, yang tadinya Rp 6000 per kilogram turun menjadi Rp600 per kilogram,” kata Muhidin.
Dedi petani lainnya mengatakan, masuknya sayuran impor ke sejumlah kota terutama Jakarta dan Bekasi mempengaruhi harga sayuran lokal, seperti sayuran dari wilayah Cipanas dan Pacet. Padahal kualitas sayuran lokal tak kalah berkualitas dibanding sayuran impor.
“Bawang daun, bawang putih, cabe rawit itu barang ekspor dari luar. Ini jelas menjatuhkan para petani lokal," katanya.
Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus dibiarkan tentunya akan semakin menumbuhkan sikap ketidakpercayaan petani terhadap pemerintah. "Lihat saja partisipasi masyarakat setiap pemilu baik pilkada, pileg, pilpres, dan pillgub jumlahnya terus turun. Ini akan terus terjadi jika perhatian kepada petani minim," ungkapnya.(fhn)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top