Radar Cianjur »
Nasional
»
Gaji Minus, Godaan Banyak, Polisi Stres
Gaji Minus, Godaan Banyak, Polisi Stres
Posted by Radar Cianjur on Selasa, 15 Maret 2016 |
Nasional
JAKARTA-Rentetan kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota kepolisian telah
mencoreng nama baik Polri. Terbaru, anggota Brimob Polda Metro Jaya Brigadir Aris
Candra Kuswanto menembak mati istrinya, Fitri di Bekasi akhir pekan lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, pihaknya akan menjadikan insiden tersebut sebagai evaluasi. Namun, ia tidak setuju dengan anggapan bahwa perlu ada perombakan dalam prosedur rekrutmen Polri.
Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah teruji di tingkat nasional dan internasional. "Sudah sesuai ketentuan, sudah diuji standarnya baik secara nasional ataupun internasional," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3).
Dia menjelaskan, tekanan pekerjaan lah yang menyebabkan gangguan pada seorang anggota kepolisian. "Cuma sepanjang perjalanannya faktor lingkungan mempengaruhi. Seperti beban ekonomi, beban masalah, dan beban tugas," terang dia.
Menurut Anton, beban kerja dan ekonomi adalah faktor primer yang mempengaruhi perubahan psikologis anggota. Rata-rata, kata dia, anggota polisi menginginkan kehidupan yang lebih sementara gaji yang didapat sangat terbatas.
"Banyak anggota polisi yang stres karena beban tugas, fenomena perceraian dulu sedikit sekarang banyak. Prajurit kita banyak yang gajinya minus, sedangkan di era global banyak godaan seperti ingin seperti tetangga tapi kemampuan terbatas," ungkapnya.
Demikian juga pernyataan yang dilontarkan oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi. Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah sehat.
Dia menjelaskan, faktor utama yang membebani anggota ialah tuntutan kerja yang tidak dibarengi dengan kesejahteraan petugas. "Bahwa banyak faktor salah satu faktor ekonomi yang memberi tekanan ke kehidupan keluarga jadi tidak nyaman," bebernya.(mg4/jpnn)
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, pihaknya akan menjadikan insiden tersebut sebagai evaluasi. Namun, ia tidak setuju dengan anggapan bahwa perlu ada perombakan dalam prosedur rekrutmen Polri.
Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah teruji di tingkat nasional dan internasional. "Sudah sesuai ketentuan, sudah diuji standarnya baik secara nasional ataupun internasional," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3).
Dia menjelaskan, tekanan pekerjaan lah yang menyebabkan gangguan pada seorang anggota kepolisian. "Cuma sepanjang perjalanannya faktor lingkungan mempengaruhi. Seperti beban ekonomi, beban masalah, dan beban tugas," terang dia.
Menurut Anton, beban kerja dan ekonomi adalah faktor primer yang mempengaruhi perubahan psikologis anggota. Rata-rata, kata dia, anggota polisi menginginkan kehidupan yang lebih sementara gaji yang didapat sangat terbatas.
"Banyak anggota polisi yang stres karena beban tugas, fenomena perceraian dulu sedikit sekarang banyak. Prajurit kita banyak yang gajinya minus, sedangkan di era global banyak godaan seperti ingin seperti tetangga tapi kemampuan terbatas," ungkapnya.
Demikian juga pernyataan yang dilontarkan oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi. Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah sehat.
Dia menjelaskan, faktor utama yang membebani anggota ialah tuntutan kerja yang tidak dibarengi dengan kesejahteraan petugas. "Bahwa banyak faktor salah satu faktor ekonomi yang memberi tekanan ke kehidupan keluarga jadi tidak nyaman," bebernya.(mg4/jpnn)
Populer
-
INDERALAYA- Plt Bupati Ogan Ilir, HM Ilyas Panji Alam mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, terutama yang akan menggela...
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Neng Eem ingatkan masyarakat pentingnya empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa H...
-
ELEGAN : Sales Counter Dealer Honda Mulia Cianjur, Hera Yulianti memperlihatkan mobil All New Civic. NANDANG/RADAR CIANJUR CIA...
-
Neng Eem didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Hari Suko Setiono, tinjau evakuasi longsor, di Cianjur Selat...
-
WARUNGKONDANG – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Warungkondang, Kompol Robi Yanuar Sotjipto SH, bertindak sebagai Pembina Upacara Bend...
-
Ketua PCNU Cianjur saat membimbing Mr Suzuki membaca dua kalimat syahadat di Jepang. TOKYO-Kesempatan langka didapat Ketua PCNU Kabupa...
-
Ketua PCNU Cianjur KH M Choirul Anam MZD memberikan taushiyah di Nishi Tokyo Jepang, Jumat (12/10). TOKYO-Pembacaan sholawat, tahli...
Tidak ada komentar: