Radar Cianjur »
Cipanas
»
Melalui Bantuan Mikroba, Tanah Gambut Subur Kembali
Melalui Bantuan Mikroba, Tanah Gambut Subur Kembali
Posted by Radar Cianjur on Selasa, 15 Maret 2016 |
Cipanas
Sosok ilmuwan yang satu ini memiliki kekayaan intelektual luar biasa.
Ia berhasil memecahkan rekor MURI berkat penemuannya tentang mikroba yang dapat
mengembalikan kesuburan tanah, seperti yang diterapkannya di wilayah Cipanas
dan Pacet.
Ada begitu banyak ilmuwan Indonesia yang memiliki pengaruh besar diberbagi
bidang, tapi apa boleh buat sebagian dari mereka saat ini sedang berkarya di
luar negeri seperti yang pernah dialami Profesor Ali Zum Mashar.
Ilmuwan biologi ini keberadaannya memang belum begitu dikenal. Namun
ternyata lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berhasil menemukan mikroba
yang dapat mengembalikan kondisi kesuburan tanah. Berkat kejeniusannya, ia
pernah meraih penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009."Mikroba Google ini menggunakan teknologi bioperforasi yang diberi
nama Bio P 2000 Z, dan harganya relatif murah," terang Prof Ali Zum
Mashar.
Menurutnya, dalam prosesnya mikroba dapat mencari dan menemukan potensi
yang tersembunyi di dalam tanah. “Jadi kayak google (mesin pencari situs di
internet) gitu,” tuturnya.
Mikroba hasil penemuan Prof Ali mampu menyuburkan kembali berbagai
jenis tanah. Meskipun tanah itu tanah bekas tambang, tanah berpasir, atau tanah
gambut.
Dengan bantuan mikroba, tanah bekas tambang hanya membutuhkan waktu
sekitar tiga tahun untuk dapat ditanami kembali, dan lebih cepat 10 kali lipat
dibandingkan dengan metode penyuburan konvensional tanah tambang yang
membutuhkan waktu sekitar 30 tahun.“Kami sudah menguji cobakan di daerah Kerengpangi, Kalimantan Tengah.
Dengan menggunakan 3 liter mikroba untuk tiap hektarenya, Kerengpangi yang
merupakan tempat penambangan emas dapat disuburkan kembali. Hingga saat ini
mencoba penelitian bekas tambang pasir di daerah Ciguntur Desa Cipendawa
Kecamatan Pacet,” paparnya.
Diakuinya, tanah berpasir membutuhkan waktu yang lebih singkat, dengan
menggunakan mikroba sebanyak 8 liter per hektar, kesuburan tanah berpasir akan
kembali subur dalam waktu tiga sampai empat bulan. Pemakaian mikroba ini juga
dapat menghemat pemakaian pupuk.“Pupuk ini ramah lingkungan, itulah kelebihan lainnya.
Para petani tak
perlu lagi menggunakan macam-macam pupuk kimia yang mengancam kelangsungan
tanah. Bahkan tanah yang tak lagi subur akibat terus-terusan ditabur pupuk
kimia buatan pabrik, dapat subur kembali," katanya.
Kemampuan lain dari mikroba adalah menetralisir racun dalam tanaman
serta membangkitkan gen yang tertidur dalam tanaman, sehingga memacu
pertumbuhan dan produksinya. "Alhamdulilah beberapa waktu lalu saya
dipercaya pemerintah Dubai untuk menerapkan penemuan itu, untuk mengubah tanah
Timur Tengah agar menjadi tanah yang bisa ditanami," ungkapnya.(**)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Wakil Ketua Komisi IV,Cecep Buldan terkejut adanya malpraktek di Puskesmas Cikalongkulon CIANJUR-Menyusul adanya dugaan malpraktek yan...
-
GEKBRONG – Pada hari Selasa (15/03) kemarin, bertempat di Kantor Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, dilaksanakan Lomba Desa dan Pelaksa...
-
WARUNGKONDANG – Kenal pamit Camat Warungkondang berlangsung sederhana di aula PGRI Kecamatan Warungkondang, pada hari Kamis (28/04) ...
-
FOTO: NANDANG KURNAEDI/RADAR CIANJUR PROMOSI: Karyawan Kawan Baru tengah melayani pengunjung. CIANJUR- Kawan Baru sebagai pusat p...
-
BARANG antik seperti sepeda ontel yang merupakan peninggalan sejarah, mungkin bisa dikatakan sudah terlupakan. Padahal, jangan salah har...
-
Mengenakan hijab sebagai pilihan busana, dewasa ini memberikan banyak pilihan tema dan gaya, salahsatunya adalah hijab dengan tema street...
-
CIANJUR-Pondok pesantren Al-Intiqol merupakan salah satu pondok pesantren salafi yang ada di kota Cianjur tepatnya di Cikidang, Pabuaran ...
Tidak ada komentar: