Melalui Bantuan Mikroba, Tanah Gambut Subur Kembali





Sosok ilmuwan yang satu ini memiliki kekayaan intelektual luar biasa. Ia berhasil memecahkan rekor MURI berkat penemuannya tentang mikroba yang dapat mengembalikan kesuburan tanah, seperti yang diterapkannya di wilayah Cipanas dan Pacet.

Ada begitu banyak ilmuwan Indonesia yang memiliki pengaruh besar diberbagi bidang, tapi apa boleh buat sebagian dari mereka saat ini sedang berkarya di luar negeri seperti yang pernah dialami Profesor Ali Zum Mashar.
Ilmuwan biologi ini keberadaannya memang belum begitu dikenal. Namun ternyata lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berhasil menemukan mikroba yang dapat mengembalikan kondisi kesuburan tanah. Berkat kejeniusannya, ia pernah meraih penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009."Mikroba Google ini menggunakan teknologi bioperforasi yang diberi nama Bio P 2000 Z, dan harganya relatif murah," terang Prof Ali Zum Mashar.
Menurutnya, dalam prosesnya mikroba dapat mencari dan menemukan potensi yang tersembunyi di dalam tanah. “Jadi kayak google (mesin pencari situs di internet) gitu,” tuturnya.
Mikroba hasil penemuan Prof Ali mampu menyuburkan kembali berbagai jenis tanah. Meskipun tanah itu tanah bekas tambang, tanah berpasir, atau tanah gambut. 
Dengan bantuan mikroba, tanah bekas tambang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk dapat ditanami kembali, dan lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan dengan metode penyuburan konvensional tanah tambang yang membutuhkan waktu sekitar 30 tahun.“Kami sudah menguji cobakan di daerah Kerengpangi, Kalimantan Tengah. Dengan menggunakan 3 liter mikroba untuk tiap hektarenya, Kerengpangi yang merupakan tempat penambangan emas dapat disuburkan kembali. Hingga saat ini mencoba penelitian bekas tambang pasir di daerah Ciguntur Desa Cipendawa Kecamatan Pacet,” paparnya.
Diakuinya, tanah berpasir membutuhkan waktu yang lebih singkat, dengan menggunakan mikroba sebanyak 8 liter per hektar, kesuburan tanah berpasir akan kembali subur dalam waktu tiga sampai empat bulan. Pemakaian mikroba ini juga dapat menghemat pemakaian pupuk.“Pupuk ini ramah lingkungan, itulah kelebihan lainnya.
 Para petani tak perlu lagi menggunakan macam-macam pupuk kimia yang mengancam kelangsungan tanah. Bahkan tanah yang tak lagi subur akibat terus-terusan ditabur pupuk kimia buatan pabrik, dapat subur kembali," katanya.

Kemampuan lain dari mikroba adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam tanaman, sehingga memacu pertumbuhan dan produksinya. "Alhamdulilah beberapa waktu lalu saya dipercaya pemerintah Dubai untuk menerapkan penemuan itu, untuk mengubah tanah Timur Tengah agar menjadi tanah yang bisa ditanami," ungkapnya.(**)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top