Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Lapas Cianjur Khawatir Napi Termotivasi
Lapas Cianjur Khawatir Napi Termotivasi
Posted by Radar Cianjur on Selasa, 15 Maret 2016 |
Berita Utama
CIANJUR- Lima
dari tujuh narapidana (napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA
Paledang, Bogor menjadi incaran aparat keamanan usai melarikan diri dari sel
tahannya pada Minggu (13/3) kemarin sekitar pukul 04.00 WIB. Dua napi berhasil
ditangkap kembali masing-masing Andre Andriansyah (21), warga Korong Tanjung
Basung I Desa Sungai Buluah Kecamatan Batang Anai Kota Padang Provinsi Sumatera
Barat dan Ramli (31) warga Gang Nangka Desa Karang Asem Timur Kecamatan
Citeureup Kabupaten Bogor merupakan hasil laporan warga.
Artinya, masih
ada lima napi yang berkeliaran dan belum diketahui keberadaannya hingga saat
ini. Sebelumnya, mereka diketahui kabur dengan cara memotong jeruji besi
menggunakan gergaji, lalu kemudian melompat melalui tembok sel tahanan.
Meski terjadi di
Bogor, namun Lapas IIB Cianjur pun meningkatkan kewaspadaan agar kejadian di
Kota Hujan itu tak terjadi di Cianjur. Hal ini dianggap wajar, pasalnya
peristiwa itu menimbulkan reaksi di masyarakat Cianjur. Mengingat, secara
geografis, letak Cianjur yang bertetangga dengan Bogor dikhawatirkan menjadi
lokasi favorit para narapidana tersebut untuk bersembunyi dari kejaran aparat
keamanan.
Menanggapi hal
tersebut, Kepala Lapas Klas IIB Cianjur, Tri Saptono mengaku, pada saat
kejadian, pihaknya sudah menerima informasi, baik berupa foto hingga data
terkait narapidana yang kabur dari Lapas Paledang, Bogor. "Karena itu kami
juga turut membantu dengan memberikan informasi, bilamana petugas kami mendapat
temuan di lapangan," aku Tri kepada Radar Cianjur, kemarin.
Guna
mengantisipasi hal serupa terjadi, Tri semakin giat meningkatkan keamanan serta
kewaspadaan di Lapas yang berlokasi di Jalan Aria Cikondang, Kelurahan
Sawahgede, Kecamatan Cianjur tersebut. "Kami khawatir warga binaan yang
menonton tayangan di televisi jadi termotivasi juga untuk melarikan diri. Tapi
setelah rutin dilakukan pengecekan setiap hari, tidak ada potensi warga binaan
hendak melarikan diri," imbuh dia.
Hal tersebut
menurut Tri, dapat terjalin berkat pendekatan kekeluargaan antara petugas lapas
dengan warga binaan yang telah dipupuk sebelumnya. Alhasil, pihaknya mampu
menjaga kondusifitas Lapas, meski dengan jumlah personil yang terbatas.
"Kalau dilihat, memang tidak sebanding. Sekitar 629 warga binaan harus
diawasi oleh petugas yang jumlahnya sangat terbatas. Tapi berkat hubungan
kekeluargaan yang dijalin, sangat berpengaruh terhadap situasi di Lapas kami
hingga bisa tetap kondusif," pungkasnya. (lan)
Populer
-
SETELAH meraih peringkat ketiga di Piala Presiden 2017, Persib Bandung mulai merancang agenda lanjutan untuk mengisi kekosongan jelang tam...
-
Foto: Fadilah Munajat/ Radar Cianjur MEMBANGGAKAN: Camat Gekbrong menyambut rombongan tim penilai dari kabupaten Cianjur GEKBRON...
-
Jamin suami Eti Suhaeti. CIANJUR- Alangkah terkejutnya Jamin (42), warga Kampung Cijambe RT01/RW02 Desa Sukapura Kecamatan Cidaun yan...
-
CIANJUR-SMAN 1 Cianjur tak hentinya menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini giliran ekstrakurikuler marching band ...
-
Cawabup nomor 2, Herman Suherman doakan AKP Muklis di Makkah. CIANJUR-Calon bupati Cianjur nomor urut 2, Irvan Rivano Muchtar menyataka...
-
BUDIDAYA: Salah seorang karyawan Peternakan Ikan Lele Sawargi tengah memberikan pakan ikan lele. CUGENANG- Ikan lele merupakan salah ...
-
ANGGOTA DPR RI H Deding Ishak sedang memberikan materi tentang kebangsaan pada kegiatan halaqoh yang digelar RMI Kabupaten Cianjur. CI...
-
CIANJUR-Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur menerima kiriman mayat laki-laki dari jajaran Polsek Bojongpicung, Senin ...
Tidak ada komentar: