Pelukis Pelepah Pisang Butuh Perhatian



CIANJUR – Meski hanya seorang buruh tani di Bunikasih, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Arif Saripudin (23) juga memiliki kemampuan melukis. Namun, teknik melukisnya berbeda dengan pelukis pada umumnya. Ia merupakan seorang pelukis pelepah pisang yang ia gunakan untuk menjadi sebuah hasil karya.
Arif mengaku baru empat tahun menjalani profesi membuat karya seni yang menakjuban tersebut.
“Awalnya waktu itu saya sedang bertani, tiba-tiba tanah tak jauh dari tempat saya bertani longsor. Setelah itu saya melihat sebuah pelepah pisang di dekat saya. Lalu, saya mengambil pelepah pisang itu hingga muncul inisiatif saya untuk membuat pelepah pisang itu menjadi sebuah karya lukisan,” akunya.
Namun karyanya itu tak berkembang karena terbentur masalah ekonomi keluarga, sehingga ia pun terus bekerja sebagai seorang pertani. “Mau gimana lagi om, saya orang tidak punya dan mau usaha lukisan tak ada modal. Hasil karya saya di antaranya lukisan kaligrafi, pemandangan, hewan dan gambar wajah,” tuturnya,
Sangat disayangkan memang sebuah hasil karya unik yang terbuat dari pelepah pisang tidak berkembang. Seharunya hal itu menjadi sebuah perhatian pemerintah daerah atau instanti bersangkutan, agar peka terhadap hasil karya masyarakat.
Meski tak berkembang, Arif mengaku lukisannya sudah dipesan oleh beberapa orang besar di Cianjur. “Waktu itu yang pesan dan sudah dibeli yaitu oleh bupati dan wakil bupati Cianjur terpilih, dimana lukisan itu adalah wajahnya beliau masing-masing,” ujar Arif.

Selain itu, ia juga sudah membuat lukisan wajah Walikota Bandung Ridwan Kamil, namun lukisan tersebut hilang dibawa oleh salah seorang warga Cianjur. “Pengerjaan lukisan dari pelepah pisang ini sekitar dua hingga lima hari lamanya. Dengan menggunakan pelepah pisang kering, lem, triplek dan pengawet,” pungkasnya. (cr2)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top