Radar Cianjur »
Nasional
»
Ketua MPR Harap Malaysia Tetap Bersatu
Ketua MPR Harap Malaysia Tetap Bersatu
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 06 April 2016 |
Nasional
JAKARTA-Sebagai negara yang bertetangga
dekat, hubungan antara Indonesia dan Malaysia terus ditingkatkan. Bukti dari
upaya itu adalah kehadiran Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed
Hashim kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan, Selasa (5/4), di Gedung MPR/DPR/DPD,
Jakarta. Hashim ingin hubungan kedua negara terus ditingkatkan. Untuk itu, negerinya
mengundang Ketua MPR berkunjung ke Malaysia.
Ketua MPR diagendakan bertemu dengan
anggota parlemen dan perdana menteri serta pihak-pihak lainnya. Hashim menyebut
hubungan kedua negara sebagai hubungan spesial, istimewa. Diakui Malaysia bisa
belajar pada demokrasi di Indonesia yang sudah matang. Selain itu diungkapkan
bahwa Malaysia berupaya meningkatkan hubungan perdagangan dengan Indonesia di
daerah-daerah perbatasan kedua negara.
Keinginan Hashim itu disambut baik oleh
Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan mengamati perkembangan politik di negeri jiran
itu yang penuh dinamika. Untuk itu dirinya berharap agar bangsa Malaysia tetap
bersatu dan jangan bergaduh (bertengkar).
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan jangan sampai ego politik mengorbankan
bangsa dan rakyat Malaysia. “Jangan sampai Malaysia politiknya tidak stabil,”
ujarnya.
“Bila tak stabil akan mengorbankan
rakyat dan negara,” katanya lagi.
Menurut Zulkifli Hasan, sebagai bangsa
yang serumpun, maka kedua negara harus saling mendukung.
Untuk itu, bila ada masalah sebaiknya
harus dibicarakan seperti antar saudara. Hubungan Indonesia dan Malaysia
menurut Zulkifli Hasan sudah terjalin sejak lama, mempunyai sejarah panjang,
harus saling mendukung dan harus bisa memberi kebaikan kepada semua.
Kepada Hashim, Zulkifli Hasan pun juga
mengakui bahwa Indonesia pun perlu belajar pada Malaysia, yakni dengan adanya
kebijakan bumi putera. Kebijakan itu mampu mensejajarkan orang Melayu yang
sebelumnya tertinggal dengan etnis lainnya menjadi sejajar. Kebijakan itu disebut
oleh Zulkifli Hasan mampu menghilangkan kesenjangan sosial di sana.
Zulkifli Hasan ingin kebijakan yang di
masa Perdana Menteri Najib Tun Razak disebut rekayasa sosial itu mampu ditiru
Indonesia. Dalam rekayasa sosial itu, kaum yang lemah, kaum pribumi diberi
pendidikan gratis, bila bergerak di bidang usaha kecil dibantu oleh perbankan,
dan mereka dipercaya mengelola pembangunan.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan
membenarkan bila demokrasi di Indonesia sudah matang. Diungkapkan selama 18
tahun Indonesia berada dalam era reformasi, sikap demokrasi bangsa ini semakin
matang. Bila ada perbedaan politik, ributnya hanya di televisi atau media saja,
tidak sampai bentrok di masyarakat.
Dalam Pilkada serentak tahun 2015
kemarin, dari 269 daerah, semuanya berlangsung aman dan tertib. Dirinya
berharap pada Pilkada serentak tahun 2017 juga akan mengalami situasi yang
sama, aman dan tertib seperti Pilkada serentak sebelumnya.(jpnn)
Populer
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
Tidak ada komentar: