Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Konvoi, 25 Siswa SMK Ditelanjangi
Konvoi, 25 Siswa SMK Ditelanjangi
Posted by Radar Cianjur on Jumat, 08 April 2016 |
Berita Utama

CIANJUR-
Sedikitnya 25 pelajar SMK PGRI 3 Cianjur harus diamankan jajaran Polres
Cianjur, Kamis (7/4) kemarin, lantaran kedapatan tengah menggelar konvoi motor
usai dinyatakan selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN).
Dianggap
mengganggu ketertiban, pihak sekolah bersama jajaran kepolisian langsung
menggiring konvoi tersebut ke Mapolres Cianjur. Para pelajar kemudian
dikumpulkan di Mapolres Cianjur sambil disuruh melepas baju seragam mereka
hingga bertelanjang dada.
Wakil
Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK PGRI 3 Cianjur, Lala Maulana
mengatakan, setelah selesai melangsungkan UN, para siswa sebetulnya sudah
diberikan arahan oleh pihak sekolan bersama pihak kepolisian untuk tidak
melakukan hal-hal yang merugikan seperti aksi curat-coret, konvoi, apalagi
sampai melakukan tindakan yang anarkis.
“Mereka
yang berkumpul kita arahkan agar langsung pulang ke rumah. Tapi, seolah-olah
seperti main kucing-kucingan. Karena itu, kami bersama pihak kepolisian
melakukan patroli. Tak lama, ada informasi, kami langsung mengamankan mereka,”
terang Lala kepada Radar Cianjur, kemarin.
Diperkirakan,
masih kata Lala, para pelajar tersebut sebelumnya berjumlah lebih dari 25
orang. Namun, setelah saat diamankan polisi, barisan pecah, beberapa
diantaranya berpencar memisahkan diri lantaran ketakutan diamankan polisi.
“Mereka akan kami data, lalu orang tuanya kami panggil. Dari pihak sekolah
tentu saja akan memberikan sanksi kepada para pelajar ini untuk menimbulkan
efek jera,” tegas Lala.
Setelah
didata satu per satu, Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Erik Bangun Prakasa
kemudian membawa para pelajar tersebut ke tengah lapangan Mapolres Cianjur.
Mereka lalu berbaris di bawah terik matahari sambil bertelanjang dada.
Setelah
itu, para pelajar berlari mengelilingi lapangan sambil menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Halo-Halo Bandung. Para pelajar selanjutnya dipersilahkan
berteduh di halaman depan Mapolres Cianjur sambil diberi pengarahan oleh
polisi. “Kita lakukan pembinaan dengan tujuan agar mereka tidak mengurangi hal
yang berpotensi negatif,” paparnya.
Menurutnya,
siswa yang melakukan konvoi dapat memicu terjadinya tawuran. Tak menutup
kemungkinan akan turut jatuh korban jiwa hingga merusak fasilitas umum. “Perlu
peran serta dari insan pendidikan untuk bersama mengantisipasi hal ini,” tambahnya.
Terpisah,
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur, Jumati menyayangkan
aksi nekad para pelajar tersebut. Padahal menurutnya, hasil UN belum diumumkan,
namun para pelajar sudah melakukan aksi konvoi serta aksi coret- coret seragam
sekolah.
“Sikap
semacam itu tidak mencerminkan seorang pelajar yang baik. Karena itu, kami
menghimbau pihak sekolah agar lebih ketat mengawasi siswanya,” ungkapnya.
Jumati
menambahkan, apabila pihak sekolah sudah kewalahan hingga tidak dapat memberikan
sikap yang tegas kepada siswa, sebaiknya pihak sekolah melakukan koordinasi
lebih lanjut dengan pihak kepolisian.
“Disdik
hanya memiliki peran untuk menghimbau saja, sedangkan yang memberikan sanksi
dan hukuman adalah pihak sekolah. Maka dari itu, persoalan ini kami percayakan
sepenuhnya kepada pihak sekolah,” pungkasnya.
Masih
kata Jumati, pihaknya menilai pengawasan tak bisa hanya dilakukan oleh pihak
sekolah saja, melainkan juga harus dilakukan orang tua. Pasalnya, peranan orang
tua sangatlah penting dalam mengawasi setiap gerak gerik yang dilakukan oleh
anaknya.
“Orang
tua dapat mengawasi anaknya lebih lama dirumah, daripada pengawasan yang
dilakukan oleh pihak sekolah,” terangnya.
Saat
ditanya mengenai sanksi, Jumati mengaku hal tersebut harus berdasarkan beberapa
pertimbangan pihak sekolah, Disdik, serta pihak komite sekolah. Menanggapi
persoalan ini, yang berhak menentukan adalah pihak sekolah dan komite sekolah.
“Untuk
siswa yang sering ikut tawuran ataupun terlibat dalam aksi aneh lainnya, akan
ada pertimbangan nantinya. Apakah lulus atau tidak, itu semua tergantung dari
hasil rapat antara Disdik, pihak sekolah dan komite sekolah,” tutupnya.
(lan/yaz/riz)
Populer
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
Di usianya yang sudah senja dan dikaruniai lima orang cucu. Namun kakek yang satu ini tetap bersemangat untuk terus bekerja. ...
-
BUDI Jaya sewakan alat berat untuk pembangunan infrastruktur di Cianjur . CIANJUR – Alat - alat berat merupakan salahsatu jenis alat k...
-
SIGAP: Delapan Srikandi Damkar Cianjur standby 24 jam menerima laporan untuk memadamkan api. Sisi Lain Ketangguhan Regu Srik...
-
JAKARTA-Bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca tentang tak luput dari perhatian Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Kini,...
-
Dalam rangka menyambut Hari Kartini. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perindo Kabupaten Cianjur, menggelar lomba menyanyikan lagu ber...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
RUSAK: Satu buah kursi papan disimpan tepat di atas badan Jalan Hanjawar-Pacet yang berlubang sebagai bentuk peringatan terhadap para pen...
Tidak ada komentar: