Konvoi, 25 Siswa SMK Ditelanjangi


 
CIANJUR- Sedikitnya 25 pelajar SMK PGRI 3 Cianjur harus diamankan jajaran Polres Cianjur, Kamis (7/4) kemarin, lantaran kedapatan tengah menggelar konvoi motor usai dinyatakan selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN).

Dianggap mengganggu ketertiban, pihak sekolah bersama jajaran kepolisian langsung menggiring konvoi tersebut ke Mapolres Cianjur. Para pelajar kemudian dikumpulkan di Mapolres Cianjur sambil disuruh melepas baju seragam mereka hingga bertelanjang dada.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK PGRI 3 Cianjur, Lala Maulana mengatakan, setelah selesai melangsungkan UN, para siswa sebetulnya sudah diberikan arahan oleh pihak sekolan bersama pihak kepolisian untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan seperti aksi curat-coret, konvoi, apalagi sampai melakukan tindakan yang anarkis.

“Mereka yang berkumpul kita arahkan agar langsung pulang ke rumah. Tapi, seolah-olah seperti main kucing-kucingan. Karena itu, kami bersama pihak kepolisian melakukan patroli. Tak lama, ada informasi, kami langsung mengamankan mereka,” terang Lala kepada Radar Cianjur, kemarin.

Diperkirakan, masih kata Lala, para pelajar tersebut sebelumnya berjumlah lebih dari 25 orang. Namun, setelah saat diamankan polisi, barisan pecah, beberapa diantaranya berpencar memisahkan diri lantaran ketakutan diamankan polisi. “Mereka akan kami data, lalu orang tuanya kami panggil. Dari pihak sekolah tentu saja akan memberikan sanksi kepada para pelajar ini untuk menimbulkan efek jera,” tegas Lala.

Setelah didata satu per satu, Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Erik Bangun Prakasa kemudian membawa para pelajar tersebut ke tengah lapangan Mapolres Cianjur. Mereka lalu berbaris di bawah terik matahari sambil bertelanjang dada.

Setelah itu, para pelajar berlari mengelilingi lapangan sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Halo-Halo Bandung. Para pelajar selanjutnya dipersilahkan berteduh di halaman depan Mapolres Cianjur sambil diberi pengarahan oleh polisi. “Kita lakukan pembinaan dengan tujuan agar mereka tidak mengurangi hal yang berpotensi negatif,” paparnya.

Menurutnya, siswa yang melakukan konvoi dapat memicu terjadinya tawuran. Tak menutup kemungkinan akan turut jatuh korban jiwa hingga merusak fasilitas umum. “Perlu peran serta dari insan pendidikan untuk bersama mengantisipasi hal ini,” tambahnya. 

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur, Jumati menyayangkan aksi nekad para pelajar tersebut. Padahal menurutnya, hasil UN belum diumumkan, namun para pelajar sudah melakukan aksi konvoi serta aksi coret- coret seragam sekolah.

“Sikap semacam itu tidak mencerminkan seorang pelajar yang baik. Karena itu, kami menghimbau pihak sekolah agar lebih ketat mengawasi siswanya,” ungkapnya.

Jumati menambahkan, apabila pihak sekolah sudah kewalahan hingga tidak dapat memberikan sikap yang tegas kepada siswa, sebaiknya pihak sekolah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian.

“Disdik hanya memiliki peran untuk menghimbau saja, sedangkan yang memberikan sanksi dan hukuman adalah pihak sekolah. Maka dari itu, persoalan ini kami percayakan sepenuhnya kepada pihak sekolah,” pungkasnya.

Masih kata Jumati, pihaknya menilai pengawasan tak bisa hanya dilakukan oleh pihak sekolah saja, melainkan juga harus dilakukan orang tua. Pasalnya, peranan orang tua sangatlah penting dalam mengawasi setiap gerak gerik yang dilakukan oleh anaknya.

“Orang tua dapat mengawasi anaknya lebih lama dirumah, daripada pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah,” terangnya.

Saat ditanya mengenai sanksi, Jumati mengaku hal tersebut harus berdasarkan beberapa pertimbangan pihak sekolah, Disdik, serta pihak komite sekolah. Menanggapi persoalan ini, yang berhak menentukan adalah pihak sekolah dan komite sekolah.

“Untuk siswa yang sering ikut tawuran ataupun terlibat dalam aksi aneh lainnya, akan ada pertimbangan nantinya. Apakah lulus atau tidak, itu semua tergantung dari hasil rapat antara Disdik, pihak sekolah dan komite sekolah,” tutupnya. (lan/yaz/riz)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top