Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Lingkungan Masyarakat
Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Lingkungan Masyarakat
Posted by Radar Cianjur on Jumat, 15 April 2016 |
cianjur cerdas
Oleh: Dra. Ina Fitriani, M.MPd |
SALAH satu faktor yang menyebabkan maju mundurnya suatu
lembaga pendidikan tergantung manajemen sekolah yang diterapkannya. Manajemen
Sekolah dalam penerapannya didasarkan atas adanya keterlibatan masyarakat dalam
mengupayakan kemajuan suatu sekolah.
Masyarakat mempunyai potensi yang sangat besar untuk
terlibat dalam mengembangkan lembaga pendidikan, dan untuk mengetahui
perkembangan manajemen sekolah tersebut pengawas berpungsi sebagai kontrol baik
dalam perencanaan maupun out put dari manajemen tersebut.
Sekolah dalam melaksanakan tugas manajemennya harus dapat
mengambil dan menetapkan sendiri tujuan yang diharapkan untuk membangun peserta
didik yang berorientasi pada kecakapan proses.
Peserta didik bila memiliki kecakapan proses, mereka
diharapkan dapat mewarnai dalam melakukan pergaulan dan bersama hidup dalam
masyarakat, dengan demikian diharapkan akan menumbuhkan partisipasi dan rasa
memiliki dalam menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Dengan
sendirinya akan timbul sikap menghargai, sikap menolong, sikap saling membantu,
sikap kerjasama dan lain lain.
Sekolah dalam mengemban “Mendidik” perlu mengembangkan
nilai-nilai akhlaq yang berorientasi pada nilai kehidupan dan nilai penghargaan
terhadap orang lain. Nurcholis Madjid dalam Indra Djati Sidi ( 2001, hal. xviii
– xxi) mengemukakan “Untuk pegangan operatif dalam menjalankan pendidikan
kepada anak, mungkin nilai-nilai akhlaq berikut patut dipertimbangkan dan
ditanamkan pada peserta didik yaitu: silaturahmi, persaudaraan, persamaan,
adil, baik sangka, rendah hati, tepat janji, lapang dada, dapat dipercaya,
perwira, hemat, dan dermawan”.
Sekolah juga merupakan sebuah lingkungan yang membangun
partisipasi dan interaksi satu sama lain. Fasli Jalal & Dedi Sipriadi
(2001, hal 160) mengemukakan “Manajemen berbasis sekolah menuntut komitmen
semua unsur terkait ( personel sekolah, orang tua, murid, dan masyarakat yang
lebih luas) dalam mengambil keputusan-keputusan tentang pendidikan di sekolah.
Dengan demikian kalangan professional, orang tua, dan masyarakat dapat saling
melengkapi untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat
sekolah.
Masyarakat lingkungan sangat kaya untuk dijadikan tempat
dan laboratorium bagi siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka
miliki. Tidak sedikit pula masyarakat sebagai sumber daya pendidikan, dan
sekolah dapat melakukan kerjasama yang baik harus dapat menggali dan
mengusahakan agar sumber daya yang ada pada masyarakat secara langsung dapat
diterima dan dirasakan oleh sekolah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memahami ilmu pengetahuan.
Masyarakat lingkungan merupakan salah satu unsur dalam
ekosistem sekolah. Ekosistem sekolah tidak dapat memisahkan diri dari
lingkungan masyarakat. Masyarakat dengan sendirinya akan merasakan hasil
pendidikan berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipunyai oleh peserta
didik. Masyarakat lingkungan juga akan tanggap terhadap hasil pendidikan berupa
pembangunan manusia. Pembangunan manusia akan ditunjukkan oleh faktor-faktor
mendasar sebagai pijakan keberhasilan manusia itu sendiri, faktor-faktor
tersebut meliputi: Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan.
Pemberdayan masyarakat lingkungan terutama menumbuhkan
partisipasi aktif yang tinggi dalam pembangunan manusia pada lingkup sekolah.
Partisipasi yang tinggi ini akan melahirkan kecendrungan yang baik dalam
memonitor dan mengawasi sekaligus mengevaluasi jalannya pendidikan di sekolah.
Tilaar ( 2004, hal. 39) mengungkapkan partisipasi masyarakat yang spontan akan
menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan produktivitas serta sekaligus
meningkatkan tanggung jawabnya terhadap pembangunan dan hasil-hasilnya. Selain
itu, partisipasi masyarakat akan menumbuhkan kemandirian dan munculnya
tenaga-tenaga penggerak masyarakat.
Pola pengembangan manajemen sekolah dalam masyarakat
lingkungan diperlukan analisis kebutuhan masyarakat saat itu. Analisis
kebutuhan akan memberikan gambaran prioritas yang akan dilaksanakan sekolah
dalam upaya menjalin hubungan dan menyangkut partisipasi masyarakat dalam
berbagai sumber daya yang dibutuhkan sekolah dan out put (lulusan) yang
diharapkan masyarakat. Manajemen sekolah sebagai konsep pelayanan terhadap
peserta didik yang mementingkan kepuasan peserta didik (pengguna jasa
pendidikan) harus berorientasi pada pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan
kecakapan hidup tidak akan terlepas dari masyarakat lingkungan, pola
pengembangan dapat direalisasikan pada proses belajar mengajar yang berwawasan
lingkungan (contextual learning). Hari Suderadjat ( 2004, hal 141) mengemukakan
bahwa tujuan pendidikan kecakapan hidup akan berorientasi pada kebutuhan
lingkungan, demikian juga pembelajaran berbasis kompetensi harus berwawasan
lingkugan ( contextual learning). Di sisi lain masyarakat lingkungan juga
merupakan sumber daya pendidikan, baik dalam arti sumber dana, sumber tenaga
kependidikan ( sumber guest lecture), laboratorium pendidikan, maupun sebagi
penasehat pendidikan (advisory council) dan external customers yang harus
diupayakan agar mereka puasa akan proses dan hasil pendidikan.
Dari uraian di atas ada beberapa kesimpulan yang merupakan
ide-ide pokok manajemen sekolah dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat
Lingkungan diantaranya:
Manajemen sekolah memiliki hubungan yang sangat erat dengan
lingkungan masyarakat, sehingga dapat dikatakan peningkatan mutu (kualitas) manajemen
sekolah dapat meningkatkan SDM lingkungan masyarakat.
Masyarakat lingkungan mempunyai berbagai sumber daya yang pada
saat ini belum tersentuh untuk dijadikan sumber daya sekolah sehingga sekolah
harus mengoptimalkan manajemennya sebagai input pendidikan yang akan berdampak
pada lingkungan masyarakat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus dapat
mengembangkan social development (pembangunan masyarakat), sehingga tercipta
masyarakat madani (civil society), dan sekolah mampu mengembangkan dan
melestarikan norma-norma nilai yang telah mengakar pada kehidupan masyarakat.
Populer
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
Tidak ada komentar: