Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Lingkungan Masyarakat


Oleh: Dra. Ina Fitriani, M.MPd

SALAH satu faktor yang menyebabkan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan tergantung manajemen sekolah yang diterapkannya. Manajemen Sekolah dalam penerapannya didasarkan atas adanya keterlibatan masyarakat dalam mengupayakan kemajuan suatu sekolah.
Masyarakat mempunyai potensi yang sangat besar untuk terlibat dalam mengembangkan lembaga pendidikan, dan untuk mengetahui perkembangan manajemen sekolah tersebut pengawas berpungsi sebagai kontrol baik dalam perencanaan maupun out put dari manajemen tersebut. 

Sekolah dalam melaksanakan tugas manajemennya harus dapat mengambil dan menetapkan sendiri tujuan yang diharapkan untuk membangun peserta didik yang berorientasi pada kecakapan proses.
Peserta didik bila memiliki kecakapan proses, mereka diharapkan dapat mewarnai dalam melakukan pergaulan dan bersama hidup dalam masyarakat, dengan demikian diharapkan akan menumbuhkan partisipasi dan rasa memiliki dalam menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Dengan sendirinya akan timbul sikap menghargai, sikap menolong, sikap saling membantu, sikap kerjasama dan lain lain. 

Sekolah dalam mengemban “Mendidik” perlu mengembangkan nilai-nilai akhlaq yang berorientasi pada nilai kehidupan dan nilai penghargaan terhadap orang lain. Nurcholis Madjid dalam Indra Djati Sidi ( 2001, hal. xviii – xxi) mengemukakan “Untuk pegangan operatif dalam menjalankan pendidikan kepada anak, mungkin nilai-nilai akhlaq berikut patut dipertimbangkan dan ditanamkan pada peserta didik yaitu: silaturahmi, persaudaraan, persamaan, adil, baik sangka, rendah hati, tepat janji, lapang dada, dapat dipercaya, perwira, hemat, dan dermawan”. 

Sekolah juga merupakan sebuah lingkungan yang membangun partisipasi dan interaksi satu sama lain. Fasli Jalal & Dedi Sipriadi (2001, hal 160) mengemukakan “Manajemen berbasis sekolah menuntut komitmen semua unsur terkait ( personel sekolah, orang tua, murid, dan masyarakat yang lebih luas) dalam mengambil keputusan-keputusan tentang pendidikan di sekolah. Dengan demikian kalangan professional, orang tua, dan masyarakat dapat saling melengkapi untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah.  

Masyarakat lingkungan sangat kaya untuk dijadikan tempat dan laboratorium bagi siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka miliki. Tidak sedikit pula masyarakat sebagai sumber daya pendidikan, dan sekolah dapat melakukan kerjasama yang baik harus dapat menggali dan mengusahakan agar sumber daya yang ada pada masyarakat secara langsung dapat diterima dan dirasakan oleh sekolah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami ilmu pengetahuan. 

Masyarakat lingkungan merupakan salah satu unsur dalam ekosistem sekolah. Ekosistem sekolah tidak dapat memisahkan diri dari lingkungan masyarakat. Masyarakat dengan sendirinya akan merasakan hasil pendidikan berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipunyai oleh peserta didik. Masyarakat lingkungan juga akan tanggap terhadap hasil pendidikan berupa pembangunan manusia. Pembangunan manusia akan ditunjukkan oleh faktor-faktor mendasar sebagai pijakan keberhasilan manusia itu sendiri, faktor-faktor tersebut meliputi: Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan.

Pemberdayan masyarakat lingkungan terutama menumbuhkan partisipasi aktif yang tinggi dalam pembangunan manusia pada lingkup sekolah. Partisipasi yang tinggi ini akan melahirkan kecendrungan yang baik dalam memonitor dan mengawasi sekaligus mengevaluasi jalannya pendidikan di sekolah. Tilaar ( 2004, hal. 39) mengungkapkan partisipasi masyarakat yang spontan akan menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan produktivitas serta sekaligus meningkatkan tanggung jawabnya terhadap pembangunan dan hasil-hasilnya. Selain itu, partisipasi masyarakat akan menumbuhkan kemandirian dan munculnya tenaga-tenaga penggerak masyarakat. 

Pola pengembangan manajemen sekolah dalam masyarakat lingkungan diperlukan analisis kebutuhan masyarakat saat itu. Analisis kebutuhan akan memberikan gambaran prioritas yang akan dilaksanakan sekolah dalam upaya menjalin hubungan dan menyangkut partisipasi masyarakat dalam berbagai sumber daya yang dibutuhkan sekolah dan out put (lulusan) yang diharapkan masyarakat. Manajemen sekolah sebagai konsep pelayanan terhadap peserta didik yang mementingkan kepuasan peserta didik (pengguna jasa pendidikan) harus berorientasi pada pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup tidak akan terlepas dari masyarakat lingkungan, pola pengembangan dapat direalisasikan pada proses belajar mengajar yang berwawasan lingkungan (contextual learning). Hari Suderadjat ( 2004, hal 141) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan kecakapan hidup akan berorientasi pada kebutuhan lingkungan, demikian juga pembelajaran berbasis kompetensi harus berwawasan lingkugan ( contextual learning). Di sisi lain masyarakat lingkungan juga merupakan sumber daya pendidikan, baik dalam arti sumber dana, sumber tenaga kependidikan ( sumber guest lecture), laboratorium pendidikan, maupun sebagi penasehat pendidikan (advisory council) dan external customers yang harus diupayakan agar mereka puasa akan proses dan hasil pendidikan. 

Dari uraian di atas ada beberapa kesimpulan yang merupakan ide-ide pokok manajemen sekolah dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan diantaranya:
Manajemen sekolah memiliki hubungan yang sangat erat dengan lingkungan masyarakat, sehingga dapat dikatakan peningkatan mutu (kualitas) manajemen sekolah dapat meningkatkan SDM lingkungan masyarakat.

Masyarakat lingkungan mempunyai berbagai sumber daya yang pada saat ini belum tersentuh untuk dijadikan sumber daya sekolah sehingga sekolah harus mengoptimalkan manajemennya sebagai input pendidikan yang akan berdampak pada lingkungan masyarakat.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus dapat mengembangkan social development (pembangunan masyarakat), sehingga tercipta masyarakat madani (civil society), dan sekolah mampu mengembangkan dan melestarikan norma-norma nilai yang telah mengakar pada kehidupan masyarakat.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top