Ponpes Al Musyarofah Eksis Hingga Internasional

KUALITAS: Mudir Ma'had Pondok Pesantren Al Musyarofah, Wahid Abu Yasin Al-Qudsi (kiri) berada di gerbang Ponpes Al Musyarofah.

WARUNGKONDANG-Pondok Pesantren Al Musyarofah, Kecamatan Warungkondang ini mengadopsi kurikulum Kulliyatul Mualimin Al Islamiyah yakni sekolah persiapan calon guru agama.

Mudir Ma'had Pondok Pesantren Al Musyarofah, Wahid Abu Yasin Al-Qudsi mengatakan, pihaknya ingin mencetak santri lulusan dari pesantren ini  menjadi seorang guru agama. Oleh karena itu, dalam segi mata pelajaran disini seperti di fakultas tarbiyah.

"Disini semua mata pelajaran dipelajari, seperti tafsir, hadist, nahu, ushul fiqih, sorof dan lainnya. Semua mata pelajaran tersebut santri wajib mempelajari selama enam tahun," katanya.

Ia juga menambahkan, santri selain wajib mempelajari selama enam tahun juga ditambah dengan pengabdian selama setahun di Al-Musyarofah maupun di pesantren yang ditugaskan.
"Jadi total keseluruhan santri adalah tujuh tahun," paparnya.

Tak hanya itu, untuk managemen sendiri dipimpin tiga orang pimpinan yakni pengasuhan santri dan dakwah, pengembangan dan hubungan antar lembaga, kurikulum dan managemen.

Sementara itu, untuk jumlah santri saat ini berjumlah 325 orang putra dan putri yang berasal dari seluruh daerah Indonesia,seperti Bangka Belitung, Manokwari, Jawa Barat, Padang, Medan, Riau, Kalimantan Utara, Batam, Jawa dan Madura, Indragirihilir.

"Kami menyebarkan informasi tersebut keluar daerah melalui jaringan, seperti  jaringan NU, alumni Al Azhar, jaringan dai kamtibmas, jaringan Kairo dan jaringan Timur Tengah.

Selain itu, untuk prestasi sendiri diantaranya delegasi Jambore Pramuka tingkat internasional, muktamar alam Islam, jambore nasional bahasa, jambore nasional pesantren, jambore nasional Pramuka, Bahasa Arba dan Tahfidz Quran.(riz)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top