Pelaku Harus Diusut Soal Raibnya Dana Pensiun PDAM

CIANJUR-Warga Cianjur merasa kaget dengan kabar raibnya anggaran pensiunan purna karyawan PDAM Kabupaten Cianjur. Hilangnya uang yang diduga dibawa kabur oknum pegawai PDAM itu, dituding warga karena ketelodoran pengawasan yang terjadi di internal PDAM sendiri.

Seharusnya masalah itu sudah bisa ditindaklanjuti dan bisa dibawa ke ranah lebih tinggi. "Warga tak hanya berharap oknum itu tertangkap atau mengembalikan uang purna karyawan, tetapi harus dibongkar adanya kemungkinan pihak tertentu yang terlibat dalam masalah itu. Bisa jadi oknum yang membawa kabur anggaran pensiunan itu, berdasarkan perintah tertentu yang diperolehnya dari pihak lain," terang Ketua Forum Pembangunan Pemerintahan Berkeadilan (FP2B) Kabupaten Cianjur, Murdiyanto.

Sebelumnya, DS (38) seorang karyawan PDAM Cianjur masih setatus honorer, sebelum tertangkapnya oknum pelaku pembawa kabur anggaran pensiunan itu, tidak bisa dikatakan telah terjadi perampokan anggaran. Pasalnya harus diketahui secara jelas dan terang benerang.

"Nah, apakah tindakan yang dilakukan itu benar-benar disengaja atau memang dilakukan atas dasar tertentu," ungkapnya.

Pihak PDAM Kabupaten Cianjur harus segera melakukan tindakan menangkap oknum yang melakukan tindakan itu, sehingga tidak merugikan pihak purna karyawan yang berhak atas anggaran tersebut.

Sebelumnya, tersiar berita dugaan raibnya uang pensiunan karyawan PDAM senilai Rp2,6 miliar. Angka itu berdasakan hitungan akumalasi anggaran selama tiga tahun. Pernyataan mengagetkan itu, dikemukakan salah seorang karyawan PDAM sendiri berinisial WT, dan beberapa rekannya.

WT (40) menilai anggaran itu seharusnya bisa diterima purna karyawan PDAM nanti setelah pensiun sekitar selama 15 tahun, namun dalam kurun waktu tiga tahun itu anggaran tidak sepenuhnya disetorkan alias bolong-bolong ke pihak Bank BNI (Simponi) sebagai pengelola. "Dari jumlah sekitar 340 orang purna karyawan, yang berhak menerima anggaran itu dipotong gajih setiap bulannya," pungkasnya.

Terpisah, Wakil Direktur PDAM Kabupaten Cianjur, Akbar menjelaskan, terkait permasalahan ini masih belum jelas dan dalam pengawasan lebih lanjut pihaknya. Sebab khawatir persepsi bisa mencuat untuk membuat jelek lembaga. Meski begitu pihaknya tetap akan bertanggungjawab dan memperjuangkan hak-hak seluruh karyawan dan mencari jalan keluar terbaik.

"Ini masih belum jelas dan belum tuntas, takutnya salah paham. Tentunya Direksi akan membahas mengenai permasalahan ini dan diselesaikan secara baik-baik dengan internal Direksi supaya tak menyebar," ungkapnya.

Pihaknya juga menghimbau saat ini semua pihak agar bersabar, karena lagi dalam pengawasan. Dia juga berharap agar pelaku bisa diberi kesempatan, sejauh mana dugaan menyelewengan dana itu. "Memang harus ada upaya untuk memfasilitasi, ada arahan bagimana solusi terbaiknya seperti apa, soalnya kan belum jelas permasalahannya," ungkapnya.

Sementara itu, Satuan Pengawas Interen (SPI) PDAM Kabupaten Cianjur, Dadang, memilih tak berkomentar apapun juga. Karena bukan hak dan kewenangan untuk menjelaskan permasalahan ini, jadi bila ingin jelas langsung ke direksi untuk konfirmasi secara detail. "Mohon maaf kang saya tak bisa menjelaskan permasalahan ini, karena bukan kafasitasnya," ungkapnya.(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top