Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Indonesia Adopsi Sistem Pendidikan Amerika
Indonesia Adopsi Sistem Pendidikan Amerika
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 09 Juni 2016 |
cianjur cerdas
![]() |
JAKARTA-Indonesia membutuhkan tenaga muda ahli
di berbagai sektor dan industri. Hal ini guna mematangkan kesiapan menghadapi
era masyarakat ekonomi ASEAN serta memantapkan diri sebagai negara dengan
perekonomian terbesar ke-7 pada 2030 nanti, menurut perusahaan konsultan
manajemen McKinsey.
Karena itulah, generasi muda perlu dibekali
kompetensi keahlian agar bisa menjadi pemimpin di negerinya sendiri.
Dalam hal ini, pendidikan memiliki peran yang besar dalam mematangkan
kompetensi generasi muda guna membentuk mereka sebagai individu yang handal dan
siap menghadapi tantangan global.
Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia
dirasa kurang cukup untuk membangun kompetensi ini.
Melihat peringkat kualitas
pendidikan Indonesia yang masih rendah (urutan 69 dari 76 negara yang disurvei
oleh Organization for Economic Co-operation and Development – OECD 2015), sudah
sebaiknya Indonesia menilik sistem pendidikan dari negara-negara maju, seperti
Amerika Serikat.
Negara ini sudah terbukti melahirkan banyak sekali inovator
muda dunia dari masa ke masa.
Di Amerika Serikat, pendidikan memicu siswa
untuk memiliki kompetensi tinggi. “Universitas di Amerika Serikat itu
kompetitif. Mereka selalu punya profesor dan staf terbaik, mereka pun selalu
menggunakan teknologi dan peralatan mutakhir untuk mengoptimalkan
pembelajaran,” kata Aston Utan, founder Common Ground Coffee Roaster yang juga
merupakan jebolan Babson College di Amerika.
Penyelenggara pendidikan di Amerika Serikat
menerapkan pendidikan yang berbasis science, technology, engineering, art dan
math (STEAM). Lewat metode pembelajaran STEAM setiap mahasiswa akan diberikan
materi lintas ilmu dengan mengedepankan kolaborasi kerja, dan kemampuan sosial
yang tinggi. Itulah mengapa sistem pendidikan Amerika berbasis STEAM ini
dipercaya dapat memicu mahasiswanya untuk menjadi warga negara penuh tanggung
jawab, pemimpin, danentrepreneur sekaligus.
National Science Foundation menyebutkan bahwa
di era sekarang ini, 80% lapangan kerja mensyaratkan tenaga muda ahli yang
dibekali pendidikan STEAM. Tidak hanya memiliki fleksibilitas dalam menentukan
karier, tenaga ahli berbasis STEAM akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Hal ini sudah dibuktikan oleh Tio Manik,
lulusan University of California, jurusan Business Administration 2010-2014.
Sebagai lulusan dari kampus Amerika berbasis STEAM, peluang kerjanya lebih
banyak. “Lulusan STEAM itu dapat izin 1,5 tahun. Biasanya cuma 1 tahun. Mereka
(industri) punya ketertarikan sendiri terhadap jurusan itu karena belum banyak
yang ambil, dan memang kompetitif,” kata perempuan yang kini bekerja di
Indonesia Mengajar ini.
Di Indonesia, Sampoerna University merupakan
salah satu universitas yang menerapkan sistem pendidikan Amerika berbasis
STEAM. Sistem pendidikan ala Amerika diterapkan di segala aspek perkuliahan.(har)
Populer
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
24 Tewas Lainnya Tewas PIHAK militer Filipina terus menekan Kelompok Abu Sayyaf yang berada di Pulau Basilan. Menuruty lansiran s...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
-
BANDUNG-Manajer Persib, Umuh Muchtar menyampaikan simpati kepada bocah yang menjadi korban tabrak lari, Ridho Maulidin Sukarna (5) ...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
Tidak ada komentar: