Radar Cianjur »
cianjur cerdas
»
Lulusan Kebidanan Banyak tak Memenuhi Kompetensi
Lulusan Kebidanan Banyak tak Memenuhi Kompetensi
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 09 Juni 2016 |
cianjur cerdas

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI dari
Fraksi NasDem Irma Suryani meminta Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi (Ristek Dikti) untuk tidak sembarangan mengeluarkan izin sekolah bidan.
Hal ini terkait dengan banyaknya lulusan
sekolah kebidanan yang tak memenuhi kompetensi.
Tak hanya itu, banyak pula bidan yang justru
melewati job desk-nya dengan membuat resep obat kepada para pasiennya. Padahal,
tidak ada kurikulum yang mengatur hal tersebut. Beda dengan dengan kurikulum di
sekolah kedokteran.
“Jadi, banyaknya jumlah bidan yang mencapai
325 ribu orang di seluruh Indonesia ini menurut catatan badan kesehatan dunia
(WHO) sudah melebihi jumlah yang wajar. Sebab, satu bidan layaknya untuk 1.000
jumlah penduduk. Apalagi sampai ada bidan yang bisa mengeluarkan resep obat,
ini tidak bisa dibenarkan. Karena itu, UU ini sangat penting untuk mengatur
kebidanan itu,” tegas Irma Suryani dalam forum legislasi ‘RUU Kebidanan’
bersama Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi MKes, dan mantan
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kartono Mohamad di Gedung DPR RI
Jakarta, kemarin (7/6).
Menurut Irma, bidan itu ke depan harus
memiliki sertifikat, lesensi, bahkan terakreditasi sebagai legitimasi untuk
kompetensi, surat izin praktek kebidanan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Tak semua bidan bisa praktek mandiri, karena
selama ini memang sebagai asisten dokter, tim pelayanan kesehatan, dan
karenanya UU ini akan menjadi dasar hukum bidan di lapangan,” ujarnya.
Selain itu diperlukan Majelis Kebidanan
Indonesia, agar tidak terjadi jual-beli sertifikat, lisensi kebidanan dan
sebagainya. UU bidan ini juga jangan sampai terjadi tumpang-tindih dengan UU
Kedokteran, UU Kesehatan, UU Keperawatan dan lain-lain.
Hanya saja dengan jumlah bidan yang besar
tersebut, ada masalah distribusi, sehingga masih ada daerah-daerah yang
kekurangan bidan. Khususnya di daerah-daerah di luar Jawa. Seperti Ambon NTT,
NTB, Papua, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.(dli/sam/jpnn)
Populer
-
PETUGAS BNNK tes urine siswa SMAN 1 Ciranjang. CIANJUR-Antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan di lingkungan s...
-
CIANJUR- Ketua Komisi IV DPRD Cianjur Dadang Sutarmo didampingi Ence Deni Nuryadi menyambangi sekolah Juhdi (13), SDN Sindanglaya, Desa Si...
-
KURANG dari satu pekan pesta sepakbola terbesar di benua Eropa atau yang dikenal dengan Euro 2016 akan dimulai. Turnamen ...
-
CIANJUR– Ketua Umum Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Pengawas Korupsi (KPK), Muhammad Firdaus pada Selasa (19/7) kemarin me...
-
ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam Sosialisasikan 4 Pilar Kepada Guru PKn SMP. ANGGOTA MPR RI H Ecky Awal Mucharam sosialisasi 4 Pi...
-
ATLETICO Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan, FC Barcelona. Pada laga di Vicente Cal...
-
SEJUMLAH siswa tengah belajar mewarnai, menggambar dan melukis di sanggar lukis fadli CIANJUR – Dalam rangka menumbuhkembangkan kreat...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
Tidak ada komentar: