Bangun Prasasti Perangi Kekerasan Anak

FOTO: TRC PAI FOR RADAR CIANJUR
KECAM KEKERASAN: Ketua TRC-PAI, Naumi Lania saat meresmikan prasasti Angeline di Denpasar beberapa waktu lalu. 


CIANJUR- Masih kental dalam ingatan, setahun sudah berlalu kasus yang sempat menghebohkan Indonesia tentang kekerasan anak yang menimpa bocah perempuan berumur sembilan tahun bernama Angeline. Dia dibunuh secara sadis di rumahnya sendiri dan kini peristiwa itu menjadi pelajaran dan pengalaman bagi segenap masyarakat untuk memerangi tindak kekerasan anak.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak Indonesia (TRC-PAI), Naumi Lania mengatakan, dirinya bersama Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan akan selalu konsisten menyuarakan penolakan kekerasan terhadap anak dan perempuan di seluruh Indonesia. Untuk itu, pihaknya secara formal telah meresmikan pembangunan prasasti sebagai simbol menolak kekerasan anak.

"Kami bersama Komnas Perlindungan anak dan Perempuan. Akan terus menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk kejatahan kekerasan terhadap anak dan perempuan di seluruh Indonesia," tegas Naumi di sela peresmian Prasasti Angeline di Denpasar, Bali beberapa waktu lalu.

Tambahnya, peresmian Prasasti Angeline ini merupakan salah satu bentuk pengecaman terhadap para pelaku kekerasan terhadap anak dan Perempuan di seluruh Indonesia. "Kami akan selalu melakukan perlawanan bagi para pelaku kejatan kekerasan terhadap anak dan Perempuan di Seluruh Indonesia," ucapnya.

Maka dengan itu, TRC PAI mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyatakan perlawanan bagi pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan. Ia menjelaskan, kasus Angeline memakan proses hukum yang panjang sekali dan memakan waktu lama untuk pengungkapan para pelakunya.

"Pengungkapan pelaku proses Angeline sangat panjang dan sempurna untuk bentuk kejahatan, tidak hanya Indonesia saja yang tahu melainkan dunia luar pun ikut menyaksikannya." tandasnya.

Pihaknya berharap, semua orang tua makin sadar dan menjaga anaknya dari ancaman kekerasan yang mengintai.(*/yaz)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top