Pelayanan E-KTP Serba Ngaret

FOTO: FADILAH MUNAJAT/ RADAR CIANJUR
PENUH: Selain di Disdukcapil, sejumlah kantor kecamatan pun mengalami kepadatan pembuatan KTP.


MANDE- Warga Desa Sukamanah, Kecamatan Mande dan beberapa warga di beberapa kecamatan lainnya di Cianjur mengeluhkan sistem pelayanan pencetakan dan perekaman e-KTP. Hampir sebulan lebih melakukan perekaman data identitas diri dan Kartu Keluarga (KK) namun, masih belum kelar juga alias rampung dicetak oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur. Padahal, sebelumnya sudah dilakukan perekaman di kantor Kecamatan Mande melalui petugas.

Kepala Desa Sukamanah, Unang Basuki Rahmat membenarkan, beberapa warga datang dan selalu mempertanyakan e-KTP dan KK. Padahal, pencetakan dilaksanakan di Disdukcapil bukan di desa. Bahkan itu saya sudah menyampaikan langsung saja bisa ke kecamatan atau langsung ke dinas terkait.

"Kami selaku perangkat desa disalahkan kena sasaran keluhan warga sini mengenai pencetakan dan perekaman e-KTP dan KK itu katanya kenapa lamban alias molor sesuai yang dijanjikan selesai semingguan. Bahkan sempat ada salah satu warga marah-marah datang ke desa," akunya kepada wartawan ini.

Tak hanya itu, warga Kampung Ciujung, Desa Jayanti, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur harus menginap di salah satu hotel di Cianjur. Seperti halnya Iwan (30) merupakan warga yang rela menemani istrinya Risma, untuk menunggu hasil pembuatan Kartu Tanda Peduduk Elektrik (E-KTP) miliknya yang mengalami keterlambatan dalam percetakan.

Menurut Iwan, pada hari Rabu (31/8) kemarin itu ialah hari keduanya berada di Disdukcapil. "Sebelumnya kan waktu kemarin hari Selasa, saya datang jam 10.00 WIB bersama istri dan anak saya. Tapi ketika itu saya udah enggak kebagaian nomor antrian," ujarnya.

Akibatnya, mau tak mau ia bersama keluarga kecilnya harus menginap di salah satu hotel di Cianjur yang cukup memang terjangkau di daerah Joglo. "Untuk istirahat, karena mau pulang jauh ke Sindangbarang. Jadi bersama semuanya datang ke Disdukcapil tadi lebih pagi pukul 07.00 WIB dan ternyata disini udah banyak yang ngantri katanya dari subuh. Akhirnya saya pun kebagian nomor 137 tadi pagi," tutur Iwan.

Sampai saat kemarin siang pun ia tak kunjung juga dipanggil oleh petugas Disdukcapil. Ia pun bilang akan menunggu hingga ba'da ashar, bilamana tidak kunjung tercetak atau belum jadi E-KTP milik istrinya. Maka ia bersama keluarganya harus terpaksa menginap lagi.
Sedangkan anak dari Iwan dan Risma yang dibawa, sudah merengek meminta ingin pulang karena kesal dan jenuh menunggu saat itu. Feby (7) ialah nama anak yang saat kemarin ingin meminta pulang kepada orang tuanya. "Iya anak kita bawa, karena di rumah di sana enggak ada siapa-siapa. Makanya udah dua hari selama kita di sini, anak jadi mau gak mau bolos dulu sekolahnya," kata Risma.

Padahal dalam pengurusannya E-KTP miliknya, hanya kesalahan pada tanggal kelahiran seharusnya tercantum tanggal 25, ini yang tercantum tanggal 24.

Di lain pihak, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur, Mochamad Ginanjar menjelaskan, kendala terletak pada mesin cetak. Saat ini, pihaknya masih bisa menangani dan tak ada kendala dengan sarana prasarana disesuaikan dengan kemampuan untuk dimanfaatkan dengan alat yang ada.

Bila perlu, untuk mempercepat setiap kecamatan harus ada alat, berarti berjumlah sekitar 32 kecamatan lalu di Disdukcapil minimalnya ada sepuluh alat mesin cetak. Pihaknya sudah mengajukan laporan sedikitnya lima unit alat cetak.

"Pelayanan sampai malam dilakukan beberapa petugas. Persoalannya itu di alat cetak, bukan di SDM tenaga petugas. Saat ini alat masih ada tiga namun rusak satu dan harus ditebus sekitar Rp 10 juta," terang Kadis Rabu (31/8) siang.

Ginanjar memaparkan lebih lanjut, ada kendala lainnya yaitu mengenai sering padamnya listrik di Cianjur Selatan (Cisel). Bahkan, persoalan lainnya itu data kependudukan di Cianjur banyak jumlahnya tak seperti di daerah atau kabupaten lainnya.

"Kita juga sudah menyampaikan ke Dirjen hal yang sama. Ini merupakan tangtangan Bupati Cianjur. Ya, intinya NIK tunggal dan itu bisa, jadi konsepnya sudah sampai ke sana asalkan warga mau antrian dan menunggu. Akte Kelahiran dua hari ke depan harus bisa beres, dan pencetakan e-KTP tujuh menit harus bisa,"

Kasi Bina Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur, A Husaen, saat ditemui di meja kerjanya memaparkan, dan menerangkan secara detail mengenai kendala pelayanan perekaman dan pencetakan e-KTP dan KK. Menurutnya, masyarakat harus paham sekaligus mengerti.

Sebenarnya mengenai pelayanan sudah maksimal. "Kenapa terlambat dan membutuhkan proses lama untuk mengantri? Ya, karena kita kroscek dulu takut data itu salah dan kurang sinkron. Masih banyak beberapa kesalahan mengenai Nomor Induk Keluarga (NIK) dan lainnya. Selain itu, bila database berdasarkan SIAK tak masuk ke pusat itu masih belum bisa dicetak karena harus sesuai datanya dengan pusat," bebernya.

Sambung Teten, panggilan akrabnya, masyarakat Cianjur tak hanya satu kecamatan atau beberapa kecamatan saja. Dalam sehari, pencetakan e-KTP mencapai sekitar 800 hingga 1.000 jiwa dan belum termasuk KK. Kendala lainnya ada di database karena belum masuk ke pusat, apalagi mengenai sistem dionline. Gangguan loading jaringan internetnya sering terjadi dan bila dipaksanakan mesin cetak bisa rusak karena terlalu panas harus dihentikan sejenak.

"Bila perlu kepada Bupati Cianjur bisa ada penambahan alat perekaman e-KTP dan SDM. Ada tambahan sepuluh tenaga dan mesin cetak ditambah sepuluh baru bisa memenuhi sesuai dengan target. Kami bisa melakukan pencetakan tiga menit, bukan tujuh menit saja. Tapi persoalannya di database banyak tak sinkron atau datanya salah alias tak sesuai. Nah, selain mesin dan SDM kurang," tungkasnya. (mat/yud)

GRAFIS
Kebutuhan Disdukcapil Pelayanan E-KTP
- Sepuluh mesin cetak
- Sepuluh operator

Kendala Disdukcapil
- Gangguan internet
- Mesin cepat panas
- Database sering tak masuk pusat
- Data sering tak sinkron

- Sehari layani 800 hingga 1000 orang
- Pelayanan hingga malam

Sumber: Disdukcapil Kabupaten Cianjur


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top